2015 with LOVE

Arvan Pradiansyah

Penulis Bestseller “The 7 Laws of Happiness” & Narasumber Talkshow Happiness di SmartFM Network


 

Di banyak forum dan dalam berbagai kesempatan saya sering ditanya orang mengenai apa kata kunci untuk kesuksesan kita di tahun 2015 yang penuh dengan tantangan ini. Jawaban saya sungguh singkat dan hanya terdiri dari satu kata: Cinta. Kalau kita senantiasa melakukan apapun dengan cinta maka hasilnya akan luar biasa bahkan mungkin tak terduga-duga.

Kata cinta sering kali dimaknai secara sempit sebatas hubungan antar lawan jenis, padahal cinta mengandung makna yang sangat dalam dan mendasar. Hubungan antara Tuhan dan manusia, kata kuncinya cinta. Tuhan adalah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tuhan begitu mencintai kita sehingga Ia menciptakan langit, bumi dan segala isinya untuk kebahagiaan manusia. Bahkan Tuhan seakan tak perduli apakah kita percaya pada Nya atau tidak. Apapun yang kita lakukan tidaklah mengurangi cinta Tuhan kepada kita yang diberikannya secara cuma-cuma.

Cinta Tuhan adalah cinta tanpa syarat (unconditional love). Dari cinta itulah kita bisa hidup dan alam semesta ini bisa terus berputar. Hubungan ibu dan anak juga bersumber dari cinta. Cinta ibu tak lekang oleh zaman, tak surut dengan berjalannya waktu. Ini juga sebuah cinta yang tanpa syarat. Cinta Tuhan dan cinta ibu memberikan energi yang luar biasa yang membuat kita hidup, berkembang dan menjadi manusia dalam arti yang seutuhnya.

Cinta adalah sumber energi yang sangat dahsyat. Cintalah yang menggerak alam semesta dan segala isinya. Cinta adalah the secret of the universe. Dan karena kita berasal dari cinta maka menjadi tugas kitalah untuk meneruskan cinta yang kita peroleh ke dalam segala dimensi kehidupan kita termasuk di dunia kerja.

Ketika jatuh cinta maka energi kita menjadi berlipat-lipat. Kita akan senantiasa bergembira, bergairah, berbahagia. Kita akan bekerja dengan penuh semangat, dengan keceriaan dan energi yang penuh. Bukankah penelitian Psikologi Positif juga membuktikan bahwa jika kita bekerja denga cinta maka kesuksesan akan segera menghampiri kita?

Cinta adalah energi yang luar biasa besar, tetapi sesungguhnya cinta bukanlah satu-satunya energi yang berkekuatan dahsyat. Ada dua lagi sumber energi yang berkekuatan dahsyat.

Pertama adalah takut. Takut sesungguhnya juga sumber energi yang sangat dahsyat. Orang yang takut mampu melakukan apapun yang sebelumnya tak mampu ia lakukan. Apa yang terjadi ketika Anda dikejar seekor anjing yang sangat galak? Bukankah Anda mampu berlari sekencang-kencangnya dan melompati pagar yang tinggi demi menyelamatkan diri?

Hal yang sama juga terjadi di tempat kerja. Rasa takut bisa membuat Anda bekerja dan berprestasi. Rasa takut bisa membuat Anda sukses.

Sumber energi kedua adalah marah. Orang yang sedang marah akan mampu melakukan apapun yang sebelumnya tak dapat ia lakukan. Kemarahan bisa membuat seseorang menyakiti, memfitnah, bahkan membunuh orang lain. Dalam skala yang lebih luas kemarahan bahkan memicu peperangan di dunia ini. Bayangkan, betapa dahsyatnya energi yang tercipta akibat kemarahan.

Namun yang menarik, kemarahan ternyata juga bisa menciptakan kesuksesan. Banyak orang sukses yang mengawali kesuksesannya dari perasaan marah. Mereka mungkin dihina orang, dilecehkan, disepelekan, dan ini menimbulkan rasa marah. Tetapi alih-alih menggunakan energi marahnya untuk sesuatu yang destruktif, orang-orang ini malah menggunakan rasa marah untuk membangun dan memecut dirinya agar menjadi manusia yang lebih baik lagi. Saya pribadi juga pernah mengalami pelecehan dan penghinaan di awal karir saya. Waktu itu saya menyimpan kemarahan dan bertekad suatu saat nanti dapat “mengalahkan” orang yang menghina saya. Saya akan buktikan kepada dunia bahwa saya jauh lebih unggul darinya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Inilah yang disebut dengan sweet revenge, balas dendam yang manis. Kita menggunakan energi kemarahan yang untuk mencapai kesuksesan yang tiada tara.

Marah adalah energi api.  Dan bukankah api bisa berjalan dengan sangat cepat? Bukankah seluas apapun bangunan semuanya bisa dilalap oleh api hanya dalam tempo sekejap?

Namun sesungguhnya ada energi lain yang jauh lebih cepat daripada api. Inilah energi cahaya. Bukankah dalam fisika kita mengenal konsep “tahun kecepatan cahaya”? Kalau begitu cahaya sesungguhnya memang jauh lebih hebat ketimbang api.

Cahaya inilah sesungguhnya energi cinta itu. Cahaya berasal dari Tuhan. Bahkan Tuhan sendiri sering dilukiskan dengan cahaya. Orang-orang yang memiliki cinta ditandai oleh wajah mereka yang selalu bercahaya, berseri-seri dan berbinar-binar.

Yang menarik dari ketiga energi ini hanya cinta yang bisa membuat kita sukses dan bahagia. Dua energi yang lain yaitu marah dan takut memang bisa membuat kita meraih kesuksesan, tapi keduanya tak mungkin membawa kita kepada kebahagiaan.

Kebahagiaan hanya bisa dicapai dengan energi cinta. Bahkan cinta bisa membuat kita jauh lebih cepat dan jauh lebih sukses. Kita ada karena cinta, hidup karena cinta. Karena itu tugas kita sesungguhnya adalah menyebarluaskan cinta. Mulai hari ini mari kita pastikan bahwa orang-orang yang bertemu kita selalu mendapatkan energi cinta sehingga mereka akan merasa jauh lebih baik, jauh lebih segar dan jauh lebih berdaya.  Marilah kita bekerja dengan energi cinta, bukan energi marah atau energi takut. Karena bukankah cinta itu cerminan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang?

Leave a Reply

Your email address will not be published.