Bagaimana Menyikapi Kegagalan Bag. 2

“Seperti yang telah dibahas pada minggu lalu bahwa penggunaan kata gagal itu adalah kata yang salah, gagal itu bukan sebuah situasi melainkan sebuah persepsi, sedangkan sebuah persepsi itu diciptakan oleh kita sendiri.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah di awal talkshow Smart Happiness tanggal 2 Maret 2012.

Happiness Inspirer dan Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini juga menambahkan, “Ada dua jenis orang dalam hal menyikapi kegagalan, yaitu Pessimistic Explanatory Style dan Optimistic Explanatory Style. Orang yang pesimis (Pessimistic Explanatory Style) mengatakan kegagalan itu permanen. Sedangkan orang yang optimis (Optimistic Explanatory Style ) mengatakan kegagalan itu temporer.”

Di akhir talkshow penulis buku best-seller Life is Beautiful ini mengungkapkan, ”Semakin banyak kita mencoba atau berusaha untuk mendapatkan keberhasilan semakin banyak juga kita mengalami kegagalan dan kita belum bisa dikatakan orang yang berhasil jika kita belum pernah mengalami kegagalan. Sesungguhnya kunci keberhasilan terletak pada kegagalan, karena kita jarang bisa belajar/mengambil pelajaran dari keberhasilan/kesuksesan. Maka teruslah menjadi orang yang Optimistic Explanatory Style!.

Leave a Reply

Your email address will not be published.