Gratitude Works!

“The test of all happiness is gratitude.” G.K. Chesterton

Bersyukur (gratitude) bukanlah kecenderungan alami manusia. Manusia diciptakan dengan kecenderungan untuk mengeluh (complaining). Ketika seseorang mengeluh, maka sesungguhnya dia telah mengikuti gaya gravitasi bumi. Sebaliknya, ketika seseorang bersyukur, maka dia telah melawan gaya gravitasi bumi dan menuju gravitasi langit.

Ketika kita berkeluh kesah, sadarilah bahwa kita tengah tidak bersyukur. Untuk bahagia, kita harus melawan kecenderungan kita untuk mengeluh, dan menggantikannya dengan bersyukur.

Bersyukur bukan hanya dilakukan ketika kita dalam dalam kondisi yang senang, melainkan juga ketika kita berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan.

Bersyukur dalam kondisi yang menyenangkan lebih mudah dilakukan karena kita “feeling grateful”—meskipun masih banyak orang yang masih sulit melakukannya. Bersyukur dalam kondisi yang tidak menyenangkan membutuhkan usaha yang lebih keras agar kita bisa “being grateful”.

Kecenderungan kedua manusia setelah berkeluh kesah adalah menyalahkan sesuatu di luar dirinya sebagai penyebab keburukan yang dia terima. Being grateful hanya bisa kita lakukan jika kita mau berpikir dan merenungkan apa maksud Tuhan di balik kondisi yang tidak menyenangkan. Orang yang being grateful melihat apa pun yang datang pada dirinya berasal dari Tuhan. Tuhan adalah dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka Dia tidak mungkin memberikan sesuatu yang buruk kepada mahkluk-makhluk-Nya.

Saat kita berjumpa dengan sesuatu yang buruk, atau kondisi yang tidak menyenangkan, berpikirlah, renungkanlah apa maksud tersembunyi di balik itu semua. Ketika Anda berhasil menemukan maksud Tuhan, maka Anda akan bisa bersyukur (being grateful) atas kondisi tersebut. Thinking is actually thanking. Dengan berpikir, kita bisa memahami maksud Tuhan, dan menyerap energi Tuhan.  Berpikir adalah cara untuk memasukkan nikmat dan rahmat ke dalam otak kita

Being grateful adalah sebuah life style yang tidak dipengaruhi oleh kondisi yang kita alami saat ini. Being grateful adalah sebuah gaya hidup yang memandang bahwa segala sesuatu dalam hidup kita adalah hadiah.

Untuk being grateful, yang harus kita lakukan adalah berpikir. Kita harus berpikir bahwa betapa beruntungnya diri kita. Apa pun yang kita capai di dunia ini sesungguhnya merupakan jerih payah dari banyak orang.

Saat berpikir bahwa diri kita berhasil, maka kita cenderung tidak bersyukur. Sebaliknya, saat kita merasa beruntung atas pencapaian yang kita raih, kita akan lebih mudah bersyukur. Kesuksesan adalah kontribusi dari banyak pihak, langsung maupun tidak langsung, dulu maupun sekarang.

Semakin banyak kesulitan yang mendera kita, semakin banyak anugerah yang bisa kita apresiasi.

Orang yang bisa merasakan kenikmatan adalah orang yang pernah didera kesulitan. []

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Gratitude Works!” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional di bidang Leadership & Happiness.

Leave a Reply

Your email address will not be published.