“Ukuran dalam survei World Happiest Country bukanlah Gross National Product (GNH) tapi Gross National Happiness (GNH). Pada tanggal 2 April 2012 PBB merilis data World Happiness Report yang pertama. Survei ini dilakukan oleh beberapa lembaga, diantaranya Gallop World Poll, World Values Survey, European Values Survey, terhadap 150 negara. Setiap negara di ambil sample 1000 orang, dengan minimal usia sample 15 tahun.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, seorang Inspirator Kebahagiaan Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “The Happiest Countries in the World” pada tanggal 20 Juli 2012 di Smart FM Network.

Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini juga menambahkan, “Ada 3 pertanyaan dalam survey tersebut, yaitu Pertama, Current Emotional Report: How Happy Are You Now? dengan skala 1-10 dengan angka 1 dari yang paling tidak bahagia. Kedua, Remembered Emotion. Seberapa bahagia kita kemarin. Ketiga, Life Evaluation : mengevaluasi kehidupannya secara keseluruhan. Seberapa bahagia hidup kita secara keseluruhan. Penelitian menemukan negara paling bahagia yaitu Finlandia, Denmark, Norwegia, Netherland, Kanada, Swiss, New Zealand, Irlandia. Sedangkan Indonesia di survei World Happiness Report PBB ada di nomor 82.”

Di akhir talkshow, Motivator Indonesia dan Happiness Inspirer ini mengungkapkan, ” Dengan membahas hal ini kita bisa melihat happiness secara makro. Jadi ternyata bahagia itu adalah subyektif. Bahagia itu sudah merupakan masalah suatu Negara bukan hanya individu lagi. Dan sesungguhnya, tugas pemerintah adalah menciptakan happiness untuk rakyatnya.”