Happiness Phobia

“Banyak yang salah mengartikan happiness. Banyak yang bilang happiness itu sering diidentifikasikan dengan bermalas-malasan, santai-santai, dan lain-lain. Karena kesalahpahaman makna kebahagiaan, banyak pemimpin di kantor yang merasa takut dengan kebahagiaan (Happiness Phobia).”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Happiness Phobia” pada tanggal 22 Februari 2013 di Smart FM Network.

Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini juga mengungkapkan, “Ada 4 level kebahagiaan di dalam diri manusia, yaitu Pertama happiness di level physical, yakni hanya berpikiran kesenangan saja. Kedua, happiness di level emotional , yakni berasa nyaman dalam suatu keadaan. Ketiga, happiness di level mental, yakni kemampuan kita untuk mendapatkan solusi dan mendapatkan kepuasan. Keempat, happiness di level spiritual, yakni ketika hidup kita bermanfaat dan bermakna.”

Penulis buku I Love Monday menambahkan, “Happiness itu sesungguhnya sangat produktif. Karena ketika kita happy, kita akan menghasilkan zat dopamin & serotonin dalam tubuh kita. Zat ini yang akan menghasilkan kreativitas & inovasi. Kalau kita ingin menghadirkan happiness di tempat kerja, kita harus sadar tugas kita memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan begitu kita akan menjadi Great Leader yakni  pemimpin yang mempunyai makna dalam bekerja, mempunyai nilai, dan mencapai kebahagiaan yang sejati.”

One comment

  1. Kalau kita ingin menghadirkan happiness di tempat kerja, kita harus sadar tugas kita memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan begitu kita akan menjadi Great Leader yakni pemimpin yang mempunyai makna dalam bekerja, mempunyai nilai, dan mencapai kebahagiaan yang sejati.”
    Setujuuu…………………

Leave a Reply

Your email address will not be published.