How To Enjoy Life

Tuhan menciptakan dunia dengan segala isinya untuk dinikmati, dan memberikan kebahagiaan kepada manusia. Cara menikmati hidup adalah dengan membuka mata, telinga, dan mensyukuri karunia dari Tuhan yang luar biasa banyaknya.

Hanya dengan bersyukur dan menghargai hiduplah kita bisa menikmati hidup. Sayangnya, banyak orang yang hanya menjalani hidup, tetapi tidak menikmatinya. Orang yang menjalani hidup melakukan hal-hal yang rutin.

Saking rutinnya, kadang-kadang orang tidak memikirkan lagi apa yang dikerjakannya. Padahal, sesuatu yang tidak dipikirkan tidak akan menghasilkan kenikmatan karena kenikmatan itu berasal dari pikiran kita.

Orang yang menjalani hidup hanya berorientasi kepada hasil. Sementara orang yang menikmati hidup berorientasi kepada proses. Bagi orang yang berorientasi kepada proses, hidup akan sangat menggairahkan karena setiap hari mereka selalu mendapatkan pengalaman baru.

Semua proses yang dilompati akan memberikan dampak yang tidak baik. Bukankah Tuhan pun berproses dalam menciptakan alam semesta dan segala isinya?

Salah satu tanda orang yang menikmati adalah tidak ingin hal yang dinikmatinya segera berlalu. Saat makan, orang yang menikmati hidup akan berfokus pada prosesnya, bukan semata hasilnya. Saat berbicara dengan orang lain, orang yang menikmati proses berfokus pada cara orang berbicara, menghela napas, dan lain-lain.

Orang yang didengarkan dan diperhatikan dalam percakapan akan merasa dirinya penting. Tidak ada orang yang lebih penting di muka bumi ini kecuali orang yang saat ini bersama kita.

Apa pun yang ada di hadapan kita sesungguhnya merupakan hadiah dari Tuhan. Oleh karena itu, ketika sedang mengalami hal yang tidak menyenangkan, nikmati saja. Kesusahan hidup yang kita alami saat ini akan bermanfaat bagi kita di masa depan.

Nikmati kesulitan hidup yang kita saat ini karena akan menjadi cerita yang berharga untuk anak-cucu. Kebosanan yang kita rasakan sesungguhnya berasa dari dalam diri kita, bukan dari luar diri kita.

Saat merasa bosan sesungguhnya diri kitalah yang membosankan. Kebosanan disebabkan pikiran kita tidak dibiasakan meliat sesuatu dengan cara yang baru

Ada 3 cara untuk meningkatkan kenikmatan dalam hidup:

  1. Breaking habituation. Memutuskan kebiasan. Ketika sesuatu menjadi kebiasaan, maka kita akan kehilangan kenikmatannya. Ini sesuai dengan Law of Diminishing Marginal Utility atau yang lebih dikenal dengan Hukum Gossen. Kita harus tahu batas kenikmatan yang kita rasakan, dan harus memberikan interval, menemukan rentang waktu yang optimal dalam segala hal.
  2. Savoring. Meresapi. Kita harus meresapi kenikmatan-kenikmatan dalam hidup ini. Resapi kesegaran saat mandi air hangat di pagi hari yang dingin, menghirup udara yang segar, menyantap makanan, menyeruput minuman, dan sebagainya. Paradigma sukses itu cepat, paradigma happiness itu lambat. Orang yang menikmati, tidak ingin sesuatu itu segera berlalu.
  3. Using mindfulness. Memberi perhatian yang penuh. Dalam hidup, kita harus ‘mengamati’, bukan ‘melihat’. Segala sesuatu indah kalau kita amati. Menikmati keindahan hidup ini bukan hanya melihat, tetapi mencermati.

Yang kita cari dalam hidup ini bukanlah sukses, melainkan kebahagiaan. Sukses diraih dengan mempercepat tempo hidup kita, kebahagiaan diraih dengan memperlambat tempo hidup kita.

Buka mata kita, telinga kita, dan hati kita untuk menangkap rahmat dan berkah dari Tuhan di alam semesta ini. []

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “How To Enjoy Life” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness.

Leave a Reply

Your email address will not be published.