Lebih Baik Mana, Jadi Karyawan atau Pengusaha?

Jika diajukan pertanyaan, “Mana yang lebih baik, jadi karyawan atau pengusaha?”, maka sebagian besar orang kemungkinakan akan menjawab, “Lebih baik menjadi pengusaha.” Hal ini terjadi karena menjadi pengusaha identik kesuksesan, lebih prestisius, lebih banyak uang, dll.

Itulah sebabnya, banyak orang yang semula berprofesi sebagai karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat kerjanya, dan kemudian membuka usaha sendiri. Alasan terbanyak di balik keputusan ini adalah uang. Disusul dengan alasan lain seperti fleksibilitas waktu dan ketidakbahagiaan di kantor sebagai bawahan.

Sebelum memutuskan untuk menjadi pengusaha, kita harus punya alasan yang tepat. Alasan sangat menentukan, apakah kita akan bertahan atau tidak. Ketiga alasan di atas sesungguhnya bukanlah alasan yang kuat untuk menjadi pengusaha. Banyak orang yang memutuskan menjadi pengusaha, kemudian tumbang di tengah jalan karena berangkat dari alasan yang tidak kuat tersebut.

Tak selamanya menjadi pengusaha berarti memiliki lebih banyak uang ketimbang menjadi karyawan. Apalagi waktu yang fleksibel, menjadi penguasaha, khususnya di masa-masa awal berarti mendedikasikan seluruh waktunya untuk mengembangkan usaha. Sebaliknya, saat berstatus sebagai karyawan justru memberikan keteraturan waktu dan kesempatan yang baik untuk mengembangkan diri.

Lantas, kapan seseorang dikatakan memiliki alasan yang tepat untuk menjadi pengusaha? Ada dua pertimbangan apakah seseorang lebih tepat menjadi penguasaha atau karyawan, yakni hubungan antara passion for ideas dan fear of failure.

Jika keinginan Anda untuk mengekspresikan gagasan-gagasan Anda (passion for ideas) lebih besar daripada ketakutan akan kegagalan (fear of failure), saat itulah Anda layak untuk menjadi pengusaha. Sebaliknya jika fear of failure lebih besar daripada passion for ideas, maka status karyawan akan lebih baik bagi Anda.

Alasan terkuat untuk menjadi pengusaha adalah memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada sesama karena hanya dengan alasan itulah Anda bisa mencapai kebahagiaan. Jika ditanya mana yang lebih baik, jadi karyawan atau pengusaha? Jawabannya adalah mana yang lebih membuat Anda bahagia.

Bahagia adalah flourish, berkembang setinggi-tingginya, sebesar-besarnya, semulia-mulianya, menjadi insan kamil. Menjadi karyawan atau pengusaha hanyalah lahan Anda untuk creating value dan delivering value. []

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Lebih Baik Mana, Jadi Karyawan atau Pengusaha?” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness.

Leave a Reply

Your email address will not be published.