Let Go of The Past

“Sometimes you just have to make peace with your past in order to keep your future from becoming a constant battle.” —Susan Gale

Setiap orang memiliki masa lalu. Banyak di antara mereka yang tanpa disadari, terperangkap dalam masa lalu tersebut, dan tidak bisa keluar dari sana. Kehidupan mereka terasa berat karena terlalu banyak membawa beban dari masa lalu.

Itu terjadi karena mereka erus mengingat-ingat dan memikirkan masa lalu. Pada akhirnya, masa lalu tersebut mengikat dan menarik mereka ke belakang. Hidup mereka seperti berjalan di tempat. Analoginya seperti orang yang naik eskalator dengan arah yang berlawanan dengan tujuannya. Ia terus berupaya menapaki anak tangga untuk naik, tetapi eskalator terus berjalan ke bawah.

Masa lalu adalah bagian dari hidup kita. Kita yang ada sekarang adalah produk dari masa lalu. Masa lalu bisa menjadi aset atau track record yang baik apabila sejalan dengan tujuan hidup kita sekarang. Sebaliknya, masa lalu bisa menjadi aib atau track record yang buruk apabila tidak sejalan dengan tujuan hidup kita saat ini.

Masalah yang tidak kita selesaikan hari ini, dan kita biarkan terbuka dengan harapan akan menguap begitu saja akan berubah menjadi masa lalu yang buruk. Agar masa lalu yang buruk itu tidak menjadi aib yang menganga dan akhirnya berbuah menjadi karma bagi hidup kita saat ini, kita harus menyelesaikan masa lalu kita.

Untuk menyelesaikan masa lalu tersebut, kita harus tahu apa posisi kita di masa lalu. Apakah kita menjadi korban atau justru pelaku? Jika kita menjadi korban, maka perasaan yang muncul adalah sedih. Menjadi korban adalah sesuatu yang berada di luar kontrol kita. Solusinya adalah memaafkan.

Tapi jika di masa lalu kita adalah pelaku, maka perasaan yang akan muncul adalah penyesalan. Menjadi pelaku adalah sesuatu yang berada di dalam kontrol kita. Rasa sesal jauh lebih berat daripada kesedihan. Solusinya adalah memaafkan diri sendiri.

Ada 4 langkah untuk melepaskan emosi dari masa lalu:

  1. Sadari bahwa kita sudah terjebak di masa lalu. Jika kita tidak menyadari bahwa kita terus-menerus mengungkit-ungkit perasaan dari masa lalu, kita tidak akan pernah bisa beranjak dari masa lalu tersebut.
  2. Terima masa lalu Anda sebagai sebuah kejadian yang sudah terjadi dan tidak bisa Anda ubah. Bahkan, Tuhan pun tidak bisa mengubah masa lalu.
  3. Maafkan orang-orang yang telah melukai Anda di masa lalu. Memaafkan bukan berarti melupakan, melainkan melepaskan (detachment) emosi yang melekat pada kejadian yang kita alami di masa lalu.
  4. Beri makna baru atas kejadian yang telah Anda alami sebagai sebuah pembelajaran bagi Anda untuk terus tumbuh dan berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.