Man in The Mirror

“Biasanya kita berkaca agar kita ingin kelihatan bagus, cantik, rapi, dan kelihatan baik. Orang banyak berkaca hanya untuk pencitraan. Banyak orang berkaca agar terlihat baik, tetapi sesungguhnya agenda terpenting kita dlm hidup adalah menjadi baik, bukan terlihat baik. Kalau kita ingin melakukan perubahan, mulailah dari orang yang ada di cermin, yakni diri kita sendiri. Banyak orang yang mengatakan untuk mengubah dunia, tetapi lupa untuk mengubah diri sendiri. Sesungguhnya agenda terpenting kita dalam hidup adalah mengubah diri sendiri.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Man in The Mirror” pada tanggal 22 November 2013 di Smart FM Network.

Motivator Kebahagiaan dan pengisi talkshow “Happiness with Arvan Pradiansyah” di Sindo TV yang disiarkan LIVE setiap Kamis malam pukul 20.00 – 21.00 WIB ini mengungkapkan, “Tujuan orang berkaca yaitu karena ingin kelihatan baik (pencitraan) dan melihat diri kita dahulu sebelum dilihat orang lain (hitung-hitungan). Kaca hanyalah sebuah analogi. Untuk berkaca kita membutuhkan alat, yaitu bertanya kepada orang lain, karena kita membutuhkan persfektifnya orang lain. Kalau ternyata citra kita lebih bagus daripada diri kita yg sebenarnya, ini akan berdampak pada rasa percaya diri seseorang. Rasa percaya diri akan tergerus terus-menerus, dan mengalami krisis kepercayaan diri. Ujung dari itu adalah tidak bahagia.”

Di akhir talkshow, Penulis buku Life is Beautiful New Edition ini pun menambahkan, “Inti dari berkaca adalah perubahan. Banyak orang yang tahu, tapi tidak berubah. Banyak orang yang tahu tidak baik, tetapi selalu tampil untuk kelihatan baik. Jika  jarak kita semakin jauh antara tahu dan melakukan perubahan, maka semakin banyak waktu kita yang terbuang untuk melakuan perubahan tersebut.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.