Man, Woman & Love Part 2: Ketika Cinta di Persimpangan

Berbicara tentang cinta, bukan hanya membahas hubungan antara pria dan wanita, melainkan juga tentang masa depan sebuah bangsa. Hubungan cinta yang sempurna antara pria dan wanita akan melahirkan generasi yang akan melanjutkan peradaban sebuah bangsa.

Pada bagian pertama Man, Woman & Love, telah dijabarkan tiga unsur cinta yang sempurna, yakni passion (gairah), intimacy (kedekatan emosional), dan commitment (kesungguhan untuk mempertahankan hubungan dalam jangka waktu yang tak terbatas). Sebuah hubungan cinta yang sehat harus mencakup ketiga unsur tersebut.

Hilangnya salah satu atau dua unsur akan mengakibatkan rusaknya sebuah hubungan cinta yang dampaknya tidak hanya menimpa pria dan wanita yang terlibat, melainkan juga generasi yang dilahirkan dari hubungan tersebut.

Secara alamiah, hubungan cinta yang melibatkan pria dan wanita dalam sebuah pernikahan akan menghadapi berbagai ujian. Ujian-ujian tersebut terjadi saat salah satu atau kedua pihak berada di persimpangan.

Ada lima persimpangan cinta:

  1. Cinta ke sesama jenis. Ini adalah fenomena yang sedang menjadi tren khususnya di tanah air. Saat terlintas ketertarikan kepada lawan jenis di dalam diri Anda, sadarilah bahwa Anda tengah sakit. Passion ada terganggu. Dan jika sedang berada di persimpangan, lakukanlah dua hal ini: berobat dan bertobat. Berobatlah kepada orang yang sehat, jangan berobat kepada sesama orang sakit karena hal itu tidak akan menyembuhkan Anda.
  2. Kebekuan dalam hubungan. Fenomena ini banyak terjadi dalam hubungan rumah tangga ketika salah satu atau kedua belah pihak sudah mengabaikan pentingnya unsur intimacy. Pasangan yang jarang berbagi, berkomunikasi, atau hanya membicarakan hal-hal yang penting acap terjebak dalam persimpangan ini. Jika Anda merasa berada dalam persimpangan ini, segeralah perbaiki intimacy Anda dengan pasangan. Berikan perhatian yang lebih kepada pasangan Anda. Ajaklah ia membicarakan hal-hal yang kecil, ringan yang ada di sekitar Anda.
  3. Perceraian. Ini adalah puncak dari kebekuan dalam hubungan. Ketika ego dikedepankan dalam menghadapi permasalahan cinta, maka kita mudah terjebak dalam persimpangan ini. Perceraian bukan hanya menyakiti hati pasangan, melainkan juga anak-anak. Perceraian juga terjadi saat salah satu atau kedua belah pihak telah kehilangan commitment untuk mempertahankan pernikahan untuk jangka waktu yang tak terbatas. Perceraian yang dipicu oleh pihak pria tidak akan terjadi seandainya dia menyelami makna dari kata-kata bijak berikut: “Hadiah terindah yang bisa diberikan seorang ayah kepada anak-anaknya adalah mencintai ibu mereka.”
  4. Perselingkuhan. Perselingkuhan bisa terjadi karena dalam hubungan pernikahan sudah tidak ada lagi unsur passion atau intimacy. Salah satu atau masing-masing pihak mencari ketertarikan fisik, kedekatan emosional dengan orang luar. Bisa jadi mereka masih memiliki komitmen untuk mempertahankan pernikahan, tapi itu sudah bukan lagi pernikahan yang sehat. Anak-anak yang dibesarkan dalam pernikahan yang tidak sehat ini pun terancam menjadi ikut tidak sehat.
  5. Poligami. Meski tidak melanggar hukum alam, poligami bisa menjadi persimpangan apabila salah satu, dua, atau ketiga unsur cinta yang sempurna terganggu. Tanyakan kepada pasangan Anda, apakah passion, intimacy, dan commitment dia dalam menjalin hubungan cinta dengan Anda menjadi lebih baik atau lebih buruk jika Anda berpoligami. Jika jawabannya “tidak”, maka sebaiknya poligami tidak Anda lakukan.

Apa pun persimpangan yang mungkin pernah atau tengah Anda alami dalam cinta, jadikan itu sebagai batu ujian untuk mengukur kualitas cinta Anda. Sebuah peristiwa, seburuk apa pun itu, akan memberikan manfaat buat Anda jika Anda mampu memberikan makna terhadap peristiwa itu.

Misalnya, saat tergoda dengan lawan jenis yang bukan pasangan sah Anda, jadikan itu sebagai ujian untuk mengukur dan meningkatkan kualitas komitmen Anda dengan pasangan sah Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published.