Memaknai Kabar Buruk

Salah memaknai kabar buruk akan membuat kita tidak bisa memperbaiki diri. Ketika pertama kali mendengarkan kabar buruk, respons kita pasti sedih. Tapi, apa makna yang kita berikan terhadap kabar buruk tersebut selanjutnya akan menentukan diri kita ke depan.

Ada 5 makna terhadap kabar buruk:

  1. Kabar buruk adalah konsekuensi.

Ketika pertama kali kita mendapatkan kabar buruk, langkah pertama adalah ambil cermin. Jika kabar buruk yang kita terima adalah konsekuensi, maka ubahlah diri kita. Jika kita melakukan hal yang salah, kemudian kita mendapatkan kabar buruk akibat kesalahan yang kita lakukan. Terimalah kabar buruk tersebut sebagai konsekuensi agar kita dapat memperbaiki diri kita.

  1. Kabar buruk adalah ujian.

Ujian adalah ketika kita mendapatkan sesuatu di luar kemampuan kita. Ujian akan selalu besar daripada kemampuan kita agar kita “naik kelas”.

  1. Kabar buruk adalah cobaan

Ketika kabar buruk yang kita terima berada dalam kemampuan kita, itulah cobaan. Tujuan dari cobaan adalah untuk menguji konsistensi. Orang yang baik adalah orang yang konsisten dalam kebaikan. Tujuan musibah adalah untuk menguji keimanan.

  1. Kabar buruk adalah musibah.

Ketika kita mendapatkan kabar buruk atas sesuatu terjadi di luar kendali kita, maka itu adalah musibah. Bedanya dengan cobaan, musibah selalu hadir dalam bentuk yang tidak menyenangkan diri kita. Sementara cobaan bisa hadir dalam bentuk yang menyenangkan.

  1. Kabar buruk adalah peringatan.

Peringatan adalah tanda-tanda agar kita mengubah diri kita. Peringatan selalu datang secara bertahap. Jika peringatan dalam bentuk bisikan tidak kita indahkan, maka kita akan diteriaki.

Setiap kali mendapatkan kabar buruk, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah bercermin. Temukan penyebab kabar buruk tersebut. Jika penyebabnya ada dalam diri kita, maka itu adalah konsekuensi. Jika penyebabnya di luar kendali diri kita, maka kemungkinan kabar buruk itu adalah ujian, cobaan, musibah, atau peringatan.

Berikan makna yang tepat dari setiap kabar buruk agar kita dapat selalu memperbaiki diri dan mengembangkan diri kita.[]

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Memaknai Kabar Buruk” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness

Leave a Reply

Your email address will not be published.