Mengapa Harus Berpisah?

Saat ini Indonesia sudah masuk dalam darurat perceraian. Lebih dari 1.000 kasus perceraian dalam sehari terjadi di negeri ini. Korban utama dari perceraian adalah anak-anak.

Mengapa banyak kasus perceraian terjadi di Indonsia, padahal banyak orang Indonesia yang religius? Itu karena kebanyakan orang Indonesia hanya merasa cukup menjadi religius, tetapi tidak menjadi spiritual.

Padahal, spiritualitas adalah esensi dari religiositas. Pernikahan sendiri merupakan ikatan yang amat sakral dan sangat bernuansa spiritual. Berbeda dengan ikatan antar-manusia lainnya, dalam pernikahan terlibat tiga pihak: suami, istri, dan Tuhan.

“Keluarga adalah kunci kebahagiaan.” ~Arvan Pradiansyah

Banyak pasangan yang memutuskan untuk menikah hanya karena jatuh cinta. Inilah cinta yang paling banyak dipahami oleh orang. Jatuh cinta adalah perasaan yang datang tiba-tiba, bukan perasaan yang sengaja kita bangun.

Oleh karena itu, jatuh cinta tidaklah permanen. Cepat atau lambat, perasaan jatuh cinta akan memudar. Jatuh cinta kan ada masa kedaluarsanya. Banyak pasangan yang tidak menyadari hal ini, dan berakibat pada bubarnya bahtera rumah tangga mereka.

Mereka terlambat bangun cinta. Untuk membangun cinta, kita harus banyak melakukan setoran-setoran kebaikan kepada pasangan kita. Selain itu, kedua pasangan harus tumbuh bersama agar tidak terjadi kesenjangan yang besar di antara mereka.

“Pernikahan membuat hidup kita lebih bertujuan.” ~Arvan Pradiansyah

Ada tiga faktor yang menyebabkan perceraian:

  1. Kurangnya komitmen
  2. Macetnya komunikasi
  3. Besarnya ego

Dari ketiga hal ini, kurangnya komitmen memainkan peran yang paling penting. Jika diperas menjadi satu faktor saja, maka penyebab perceraian adalah kurangnya komitmen. Sementara masalah-masalah lain hanyala faktor pendukung.

 

Orang yang berkomitmen akan mempertahankan perkawinan dengan segala cara. Untuk melanggengkan pernikahan, maka yang harus dilakukan adalah memperbaiki ketiga faktor ini, yakni tambahkan komitmen, lancarkan komunikasi, dan kecilkan ego.

Hanya ada dua alasan yang bisa diterima dalam perceraian: selingkuh dan KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga). Selingkuh menunjukkan ketiadaan kepercayaan, semantara KDRT menunjukkan ketiadaan cinta. []

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Mengapa Harus Berpisah?” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional di bidang Leadership & Happiness

Leave a Reply

Your email address will not be published.