Noise

Setiap hari berbagai informasi berseliweran di sekeliling kita. Sebagian informasi penting buat kita dan patut mendapatkan perhatian, namun sebagian lagi merupakan informasi sampah yang berusaha merebut perhatian kita.

Informasi sampah inilah yang disebut dengan noise. Noise adalah kebisingan yang sifatnya hanya menganggu dan mengalihkan kita dari hal-hal yang penting. Jika kita memberikan perhatian pada noise, fokus kita pada hal yang penting pun terganggu.

Noise adalah stimulus yang berada di luar kita, yang tidak bisa kita kendalikan. Satu-satunya yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Besar-kecilnya noise, tergantung dengan besar-kecilnya kita.

Saat kita memberikan perhatian kepada noise, maka kita menjadi powerless. Sebaliknya, jika kita mengabaikan noise, maka kita menjadi powerful. Sebesar apapun noise itu jika kita mengabaikannya maka noise tersebut akan menjadi kecil bagi kita.

Orang yang sukses dan bahagia adalah orang yang hanya tahu hal yang penting dan hanya mengerjakan hal yang penting. Orang penting adalah orang yang hanya melakukan hal-hal yang penting.

Oleh karena itu, kita harus bisa memilah dan memilih mana informasi yang penting dan mana yang tidak penting. Untuk mengetahui hal yang penting, kita harus tahu apa tujuan dari segala sesuatu.

Dalam sebuah organisasi, misalnya, terdapat visi, misi, dan value. Inilah alat yang bisa digunakan untuk menyaring apakah sesuatu itu penting atau tidak penting. Sesuatu dikatakan penting apabila selaras dengan visi, misi, dan value organisasi.

Sebaliknya, segala sesuatu yang tidak selaras atau bahkan bertentangan dengan visi, misi, dan value organisasi diklasifikasikan sebagai hal yang tidak penting alias noise. Saat berada di dalam satu tim, kita harus sepakat dengan apa hal yang penting berdasarkan visi,  misi, dan value yang telah disepakati.

Setelah mengetahui apa yang penting dan apa yang tidak penting, langkah selanjutnya adalah menjauhkan diri kita dari bagian noise itu sendiri. Sebab, seburuk-buruknya manusia adalah manusia yang menjadi noise bagi orang lain.

Rumus untuk menghindarkan diri kita dari noise adalah berkatalah yang baik atau diam.  Jika Anda masih berkata-kata, padahal sudah tidak ada lagi yang baik, maka kita sudah menjadi noise.

Agar tidak menjadi noise, kita harus memperhatikan apa yang kita tuliskan dan katakan. Selalu waspada terhadap tipu daya setan yang tugasnya membuat hal-hal yang tidak penting terlihat seolah-olah penting.

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Noise” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness

Leave a Reply

Your email address will not be published.