Politics & Happiness

“Politik dan Happiness sangat berterkaitan sekali, karena politik yang dapat mensejahterakan masyarakat adalah politik yang dilandaskan dengan Happiness. Politik itu sesungguhnya keniscayaan yang dapat mensejahterakan masyarakat dan yang menyebabkan politik kotor adalah politik yang terkontaminasi oleh oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab.” Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Politics * Happiness” pada tanggal 4 April 2014 di Smart FM Network.

Motivator kebahagiaan dan Managing Director ILM ini mengungkapkan ”Dalam agama diajarkan bahwa apabila kita melihat kemungkaran maka ubahlah dengan 3 hal : 1. Dengan Tanganmu, 2. Dengan Lisanmu, 3. Dengan Hatimu. Dan yang ketiga adalah selemah – lemahnya iman. Ketiga hal itu adalah tingkatan-tingkatan iman dan mengisyaratkan dengan politik kita berada di tingkat yang paling pertama untuk memaksa seseorang melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Tidak ada yang kotor dari politik melainkan politisinya, untuk itu dalam politik kita harus memiliki paradigma Negarawanbukan Politisi.

Politisi berbeda dengan negarawan, ada 7 perbedaan antara Politisi dengan Negarawan yaitu : Pertama, Politisi memikirkan pemilihan yang akan datang, sedangkan Negarawan memikirkan generasi yang akan datang. Kedua, Politisi lebih berfokus kepada “Getting” sedangkan Negarawan lebih berfokus kepada “Giving”. Ketiga, Politisi kalaupun ia memberi hanya berdasarkan kepada kepentingan sesaat, sedangkan Negarawan memberi berdasarkan kasih. Keempat, Politisi memiliki pemikiran “Who gets what, when, and how, sementara Negarawan yaitu “Why and Where ? “. Kelima, Mindset Politisi yang lebih mementingkan Orang/tokoh/kelompok sehingga kebenaran tergantung pada orang atau kelompok tertentu, sedangkan Mindset Negarawan yaitu berfokus kepada kebenaran. Keenam, Politisi itu senang ketika melihat lawan susah. Sedangkan Negarawan  senang ketika semua orang senang. Ketujuh, Politisi itu selalu  berusaha untuk “Looks Good”, sedangkan Negarawan selalu berusaha untuk “Be Good”. Namun tidak cukuo hanya “Be Good” tetapi  juga harus “Looks Good” untuk mempromosikan diri Anda.”

Di akhir talkshow, Penulis buku best seller The 7 Laws of Happiness yang juga akan menyelenggarakan Public Workshop “Coaching with Happiness” pada tanggal 14 Mei 2014 ini menambahkan “Tujuan politik itu sesungguhnya ingin menciptakan masyarakat yang sejahtera dan bahagia, menjelang pemilu nanti pilihlah pemimpin yang sesuai dengan keyakinan dan keinginan Anda.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.