Why Resign? (Bag. 2)

“Kalau bicara mengenai resign, ada banyak faktor, tetapi bisa disederhanakan menjadi 2 faktor saja, yaitu  Pertama, Pull Factor, yaitu ada tarikan dari luar sepetti gaji tinggi, paket yang lebih baik, dan lain-lain. Kedua, Push Factor, yaitu tekanan dari dalam kantor, seperti atasan yang selalu menuntut, lingkungan yang kurang mendukung, dan lain-lain.”

Demikian pertanyaan pertama yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Why Resign? bag. 2” pada tanggal 19 April 2013 di Smart FM Network.

Motivator Kebahagiaan & Managing Director ILM ini menambahkan, “Ada 5 waktu terbaik untuk resign, yaitu Pertama, pada saat performance kita lagi sebagus-bagusnya. Kedua, setelah kita meninggalkan sesuatu yang berguna di tempat kerja kita. Ketiga, ketika kita sadar bahwa pekerjaan kita ini bukan calling kita. Keempat, ketika perusahaan menjalankan bisnis yang bertentangan dengan kemanusiaan. Kelima, ketika ada perusahaan yang menawarkan faktor job & non job-nya sesuai dengan keinginan kita.”

Pakar Kebahagiaan yang akan menyelenggarakan Happiness Seminar MIND & ITS POTENTIAL tanggal 27 April 2013 nanti di Hotel Santika Jakarta ini juga mengungkapkan, “Kalau resign dilakukan pada saat performance sedang baik, ada kemungkinan perusahaan akan menahan dan melakukan counter over yang lebih baik lagi. Kalau pun resign disetujui, maka hal itu akan menjadi track record yang baik bagi kita. Sebaliknya, kalau resign pada saat performance sedang buruk, maka perusahaan justru akan senang dengan kita resign.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.