The End of Worry

“Worrying is using your imagination to create something you don’t want.” —Esther Hicks

Kecemasan atau kekhawatiran adalah hal yang paling mengganggu kebahagiaan kita. Sayangnya, tak ada manusia yang terbebas sepenuhnya dari kekhawatiran. Ada dua dimensi yang menyebabkan manusia selalu diliputi oleh rasa khawatir, yakni: keinginan dan ketidakpastian.

Semakin tinggi keinginan seseorang, semakin tinggi pula rasa khawatir yang ditimbulkannya. Demikian pula dengan ketidakpastian; semakin tinggi ketidakastian, semakin tinggi pula kekhawatiran akan sesuatu yang tidak pasti itu.

Kekhawatiran manusia dipicu oleh keinginan yang tinggi, yang diperparah dengan kondisi yang tidak pasti. Keingininanlah yang sering kali membebani kita. Meskipun tingkat ketidakpastian rendah, tapi jika keinginan itu tinggi, maka kekhawatiran akan tetap ada.

Ketidakpastian merupakan perintah dari Tuhan bagi kita untuk melakukan sesuatu. Kalau kita tidak melakukan sesuatu, kekhawatiran justru akan semakin bertambah dan menguasai diri kita. Dengan kata lain, satu-satunya cara untuk mengecilkan kekhawatiran adalah ‘melakukan sesuatu’.

Ada tip yang memudahkan dan memandu kita untuk ‘melakukan sesuatu’. Ambilla sehelai kertas, buatlah sebuah tabel dengan dua kolom. Beri judul ‘Can Do’ di kolom pertama, dan ‘Can’t Do’ di kolom kedua.

 

Can Do

Can’t Do

   

Tuliskan apa-apa yang ‘bisa Anda lakukan’ di kolom ‘Can Do’. Dalam hidup ini ada hal-hal yang berada di luar kendali kita, dan tuliskan hal-hal tersebut dalam kolom ‘Can’t Do’. Langkah selanjutnya adalah lakukan semua hal-hal yang Anda tulis di kolom ‘Can Do’. Dengan cara itulah kekhawatiran kita akan berkurang.

Sementara hal-hal yang ada dalam kolom ‘Can’t Do’, pasrahkan kepada Tuhan. Lakukan semua hal yang bisa Anda lakukan; jangan menyerahkannya kepada Tuhan. Tuhan bukan bawhan kita yang bisa kita suruh melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan sendiri. Tuhan hanya melakukan hal-hal yang berada di luar kendali kita.

Kekhawatiran adalah ‘membayangkan sesuatu yang tidak kita inginkan’, sementara doa adalah ‘membayangkan sesuatu yang kita inginkan’. Oleh karena itu, ubahlah kekhawatiran Anda menjadi doa. Ubahlah imajinasi Anda akan hal-hal yang buruk menjadi hal-hal yang baik. Ubahlah kekhawatiran Anda menjadi doa kepada Tuhan.

Ketika kita membayangkan hal-hal yang tidak kita inginkan, kita akan disergap perasaan khawatir. Dan jika perasaan itu berlangsung terus-menerus, kita akan diserang kepanikan. Perasaan khawatir sesungguhnya merupakan sinyal dari Tuhan agar kita mendekatkan diri kepada-Nya melalui doa dan kepasrahan.

Jangan biarkan diri Anda disiksa oleh perasaan khawatir. Dekatkan diri Anda kepada Tuhan, dan pasrahkan hal-hal yang berada di luar kendali Anda kepada keputusan Tuhan Yang Maha Bijaksana.

Leave a Reply

Your email address will not be published.