What Are You Afraid Of?

Setiap orang pasti memiliki rasa takut. Namun, tidak setiap orang mampu mengatasai rasa takutnya dengan tepat. Padahal, rasa takut yang dibiarkan atau bahkan dituruti akan menggerus kebahagiaan kita.

Hal yang paling mudah untuk mengetahui level kebahagiaan kita adalah dengan menuliskan daftar rasa takut yang ada dalam diri kita. Semakin panjang isi daftar tersebut, maka semakin rendah level kebahagiaan kita.

Takut adalah superordinat dari perasaan sejenis seperti khawatir, cemas, dan sebagainya. Kenapa ada rasa takut? Tuhan tidak mungkin menciptakan sesuatu tanpa ada peruntukkannya, termasuk rasa takut.

Tuhan menciptakan rasa takut agar kita berhati-hati dalam menjalani hidup ini. Takut juga adalah sebuah isyarat bahwa ada sesuatu yang harus kita lakukan, tetapi belum kita lakukan. Ketika takut, kita merasakan sense of urgency.

Rasa takut adalah feeling, yang didasarkan pada pikiran-pikiran yang masuk ke dalam kepala kita. Saat kita merasa takut, maka lakukanlah sesuatu untuk mengatasi rasa tersebut.

Ketika takut akan kehilangan sesuatu, maka lakukan sesuatu untuk mempersiapkan diri pada saat kehilangan itu terjadi. Agar pada suatu saat nanti, saat kita kehilangan sesuatu, yang terjadi hanyalah sedih, bukan penyesalan.

Rasa sedih tidak bisa kita hindari; tapi rasa sesal akan menetap dalam diri kita selama-lamanya.

Ada lima hal yang paling ditakuti manusia. Ketakutan yang lain merupakan turunan dari lima ketakutan tersebut. Kelima ketakutan tersebut adalah:

  1. Kematian
  2. Kehilangan
  3. Kegagalan
  4. Kemiskinan
  5. Penolakan

Jika diklasifikasikan berdasarkan apa yang bisa kita kendalikan dan yang tidak bisa kendalikan, maka dari kelima ketakuan tersebut hanya kehilangan saja yang di luar kendali kita.

Kematian, meskipun kapan dan bagaimana caranya di luar pengetahuan kita, tetapi kondisi saat kita mati, apakah dalam keadaan yang baik atau tidak baik, berada di dalam kendali kita. Agar kita mati dalam keadaan baik, maka pikirkan, katakan, dan lakukan hal-hal yang baik saja.

Demikian pula dengan kegagalan, kemiskinan, dan penolakan sesungguhnya semua berada di dalam kendali kita.

Dalam dimensi waktu, ada takut akan masa depan, dan takut akan masa lalu. Takut akan masa depan, bisa kita antisipasi dengan melakukan sesuatu.

Takut akan masa lalu terbagi dua, yakni trauma dan dosa. Cara terbaik untuk mengilangkan trauma adalah dengan hipnoterapi, yakni dengan mengangkat dan membuang ketakutan yang bersarang di alam bawah sadar kita.

Sedangkan takut yang merupakan akibat dari dosa dapat dihilangkan dengan bertaubat dan meminta maaf.

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “What Are You Afraid Of?” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah,  Motivator Nasional—Leadership & Happiness

Leave a Reply

Your email address will not be published.