What On Earth Am I Here For?

Kebanyakan orang menyangka bahwa kebahagiaan akan serta-merta kita raih apabila hidup kita bergelimang materi. Ada pula yang menitikberatkan pada kehadiran keluarga yang harmonis, atau pekerjaan yang baik.

Itu semua penting, tapi tidak akan lengkap tanpa kita mengetahui jawaban atas sebuah pertanyaan mendasar, yakni apa guna hidup kita di dunia ini. Pertanyaan mendasar dari segala sesuatu selalu berkaitan dengan ‘guna’.

Tanpa mengetahui ‘kegunaan’ kita di dunia ini, maka kita akan merasa hidup kita di dunia ini tidak berguna. Jika perasaan tidak berguna ini menghinggapi kita, maka materi yang berlimpah, keluarga yang harmonis, pekerjaan yang baik dan sebagainya tidak akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan.

Pertanyaan, “What on earth am I here for?” adalah pertanyaan yang telah membingungkan orang selama berabad-abad. Hal ini terjadi karena kita berangkat dari titik tolak yang salah. Kebanyakan kita berangkat dari ‘saya’ dalam menjawab pertanyaan ini.

Bukankah kita sering distimulus dengan pertanyaan lain seperti, “Apa mimpi-mimpi saya?”, “Apa keinginan saya?”, “Apa target saya?”, dan sebagainya yang semuanya berangkat dari ‘saya’. Padahal, “Life is not about me, life is about God”

Keberadaan kita di dunia ini tidak terjadi begitu saja. Akal kita akan sampai pada sebuah kesadararan bahwa segala sesuatu memiliki asal-muasal. Yang paling tahu tentang tujuan hidup kita adalah Yang Menciptakan diri kita.

Untuk mengetahui maksud Tuhan menciptakan diri kita, kita bisa melihatnya dari ayat-ayat Tuhan. Ayat Tuhan yang pertama adalah tanda-tanda yang tersebear di alam semesta. Tanda terpenting di alam semesta adalah diri kita sendiri.

Lihatlah ke dalam diri kita, apa talenta, passion, potensi, dan lain-lain. Ayat Tuhan yang kedua adalah wahyu Tuhan yang ada di dalam kitab suci agama-agama. Bacalah dan temukan maksud Tuhan menciptakan kita dari sana.

Jawaban atas pertanyaan, “Apakah saya diri saya ada gunanya?” Jawabannya sudah pasti ada gunanya. Lantas, apa guna diri kita? Maka kita harus menemukan jawabannya dengan melihat ke dalam diri kita. Apa bakat-bakat yang ada di dalam diri kita. Tanyakan kepada orang lain, apa yang bisa dimanfaatkan dari diri kita?

Dalam hidup ada dua kondisi: diciptakan dan ditempatkan. Sering kali kita menghadapi masalah dengan penempatan yang salah sehingga kita merasa tidak berguna. Kita ada di dunia ini karena ada sebuah tugas yang harus dilakukan.

Kebahagiaan kita diperoleh dari manfaat yang bisa kita berikan kepada orang lain.

Anda tidak akan pernah bisa bahagia sebelum Anda bisa membuka mata Anda. Untuk membuka mata Anda, tanyakan, “What on earth am I here for?”

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “What On Earth Am I Here For?” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness.

Leave a Reply

Your email address will not be published.