Apakah Agama Membuat Orang Jadi Lebih Baik?

 

“My religion is very simple. My religion is kindness.” —Dalai Lama

Banyak orang yang salah dalam memaknai agama. Mereka menyangka agama sebatas kesalehan individual. Padahal, sesungguhnya agama juga mengajarkan manusia untuk menjadi saleh dalam tataran sosial.

Ketika agama hanya dipahami sebagai urusan individual, maka mereka memenjarakan Tuhan di dalam rumah-rumah ibadah. Dengan kata lain, mereka hanya bertuhan dan beragama ketika berada di dalam rumah ibadah.

Saat berada di luar rumah ibadah, di kantor, di tempat kerja, dan lain-lain, mereka tidak lagi menjadi beragama dan bertuhan. Mereka melakukan apa saja yang baik menurut mereka, tanpa memikirkan dampak sosialnya terhadap orang banyak.

Itulah mengapa kita melihat banyak orang-orang yang saleh secara individual ternyata terlibat dalam kasus korupsi, selingkuh, menipu orang lain, dan sebagainya. Inilah potret orang-orang relijius, yang hanya taat dalam beribadah, namun melupakan aspek sosial dalam beragama.

Inti agama justru terletak pada kesalehan sosial, bukan semata kesalehan individual. Inti ajaran agama adalah menjadikan manusia sebagai orang baik.

Orang baik adalah orang yang melakukan kebaikan di mana pun dia berada, apakah itu di rumah ibadah, ataupun di dalam kehidupan bermasyarakat. Orang baik adalah orang yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada orang-orang yang berada di sekitarnya.

Agar kita bisa menjadi orang baik, maka kita harus menyatukan agama dengan kehidupan. Kita tidak boleh memisahkan keduanya. Kesalahan terbesar sebagian orang adalah memisahkan agama dari kehidupan.

Tuhan memberikan 2 wahyu kepada kita. Yang pertama adalah kitab suci, dan yang kedua adalah akal dan hati nurani. Dengan akal dan hati nurani inilah kita bisa membedakan mana yang benar, dan mana yang salah.

Sebagian orang terjebak pada simbol-simbol fisik agama, dan menjadikannya sebagai benteng perlindungan bagi dirinya. Ketika sudah berada di dalam benteng ini, maka berbagai godaan untuk berbuat jahat atas nama agama pun meningkat.

Inilah orang-orang yang menjadi agama sebagai atribut fisik belaka. Padahal, sejatinya agama bersifat spiritual, yang mengajak manusia untuk berbuat baik kepada sesama.

Agama yang baik adalah agama yang bisa membuat kita merasa dekat dengan Tuhan, menjadikan kita sebagai orang yang baik, yang welas asih kepada sesama. Bukan sebaliknya, menjadikan kita sebagai figur yang menakutkan dan menyeramkan bagi sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published.