Apakah Bahagia Itu Sulit?

Apakah bahagia itu sulit? Inilah yang menjadi pertanyaan Happiness Inspirer, Arvan Pradiansyah, dalam Smart Happiness, Jum’at, 16 Januari 2015. Pertanyaan ini sungguh penting bagi kita dan dapat mengungkapkan banyak hal mengenai diri kita. Yang pasti, sulit atau tidaknya bahagia itu  sangat tergantung dari banyaknya syarat yang kita tetapkan. Semakin banyak persyaratan bahagia, semakin sulit pula kebahagiaan itu kita dapatkan.

Kebahagiaan seseorang sesungguhnya ditentukan oleh pikiran kita. Ada 5 pola pikir yang dapat membuat kita tidak bahagia yaitu:

1. Menganggap kita baru bisa bahagia kalau semua keinginan kita tercapai.

Pikiran seperti ini pasti membuat kita tidak bahagia, karena kita lebih memikirkan apa yang belum kita miliki. Memikirkan apa yang belum kita miliki membuat kita lupa menikmati apa yang sudah kita miliki saat ini.

Padahal apa yang sudah kita miliki itu adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.

2. Merasa orang lain lebih bahagia daripada kita.

Banyak orang yang sering merasa orang lain lebih bahagia dan lebih beruntung dari dirinya, padahal kita tidak banyak tahu tentang mereka. Bahkan boleh jadi orang yang kita rasa lebih bahagia tersebut beranggapan bahwa dirinya kurang bahagia dan kurang beruntung dibandingkan dengan orang lainnya. Pikiran bahwa orang lain mungkin lebih bahagia daripada kita membuat kita merasa berkekurangan dan mengasihani diri sendiri.

3. Kita berpikir bahwa orang yang bahagia itu adalah orang yang tidak mempunyai masalah.

Pikiran seperti ini juga tidak realistis. Karena mana ada hidup yang tanpa masalah. Justru masalah itulah yang membuat kita hidup, tumbuh dan berkembang.

4. Kita baru bisa bahagia kalau orang melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita.

Pikiran ini akan sangat melemahkan diri kita. Kalau kita bahagia karena perilaku orang lain artinya kita menggantungkan diri kita pada tindakan orang lain. Dengan demikian kita membuat orang tersebut berkuasa (powerful) atas diri kita. Kita menjadi semakin lemah sementara orang itu justru menjadi semakin kuat.

5. Kita tidak bisa bahagia jika kita kehilangan apa yang kita miliki.

Pikiran seperti ini juga sangat tidak realistis. Apapun yang kita miliki di dunia ini suatu ketika akan hilang. Semuanya akan kembali kepada pemiliknya yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena itu apa yang disebut sebagai milik kita itu sesungguhnya bukan milik kita. Kita hanya mempunyai Hak Pakai, bukan Hak Milik. Tuhanlah yang mempunyai Hak Milik. Dan Tuhan Yang Maha Pengasih telah memberikan kesempatan kepada kita untuk menggunakan semua milik Nya untuk kebahagiaan kita di dunia ini. Pemahaman seperti ini akan membuat kita lebih tenang dan lebih legowo dalam menyikapi hidup ini.

One comment

  1. Ass………
    Apapun ceritanya, kebahagiaan adalah akhir perbuatan yang kita inginkan.
    Dalam hidup ini yang kita cari kebahagiaan. Walaupun kita tidak se sukses Bill Gates, walaupun kita tidak sekaya Steve Jobs ataupun jika kita tak setenar bung Karno tapi kebahagiaan haruslah kita raih dalam hidup ini.
    Banyak terinspirasi oleh pak AP.
    Salut untuk hasil karya dan buah fikir yang cemerlang, Sukses selalu untuk pak AP.
    Best Regards, Wass……….
    H.Said NZL di Medan

Leave a Reply

Your email address will not be published.