Balance is Beautiful

Kehidupan yang berkejaran begitu cepat kadang kala membuat kita lupa untuk menyeimbangkan diri. Mengapa kita butuh keseimbangan? Ada dua jawaban untuk pertanyaan ini.

Pertama jawaban filosofis, karena Tuhan menciptakan alam ini secara seimbang. Kita adalah makhluk fisikal sekaligus makhluk spiritual. Kedua jawaban praktis, kita membutuhkan keseimbangan agar kita tidak jatuh.

Kalau hidup kita seimbang, kita tidak akan jatuh.

Ada 4 pertanyaan yang perlu kita jawab untuk mengetahui apakah hidup kita sudah seimbang atau belum:

  1. Apakah Anda menikmati setiap momen dalam hidup Anda?
  2. Apakah Anda bisa mengatasi setiap kesulitan?
  3. Apakah Anda bisa bahagia tanpa alasan apa pun?
  4. Apakah Anda bisa mencintai diri Anda sendiri?

Jika jawaban “Ya” yang Anda berikan atas keempat pertanyaan tersebut, maka hidup Anda sudah seimbang.

Orang sering terjebak dalam ketidakseimbangan karena mementingkan materi. Materi adalah sesuatu yang terlihat, padahal yang mengatur dunia ini adalah hal-hal yang tidak seimbang.

Ada lima cara untuk mencapai keseimbang

  1. Live in the present. Kita harus hidup di masa kini. Hidup di masa kini berarti kita hidup di tengah, bukan di kiri dan kanan. Live in the present, kedua kaki kita harus berada di tengah. Hidup orang yang tidak seimbang karena satu kakinya di masa lalu, satunya lagi di masa depan. Kalau kita berada di masa lalu, kita selalu dipenuhi penyesalan-penyesalan. Orang yang hidup di masa depan, hidup dalam kekhawatiran.
  2. Take care of your body. Tubuh kita adalah alat yang memungkinkan kita untuk menikmati hidup ini. Pastikan input harus lebih besar daripada output dalam tubuh kita. Sakit adalah alarm yang diciptakan oleh Tuhan bahwa tubuh kita tidak seimbang.
  3. Ignore unimportant things. Orang yang tidak mengabaikan hal yang tidak penting, hidupnya tidak akan seimbang. Hal-hal yang penting adalah hal-hal yang membawa Anda kepada kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih besar. Banyak orang yang sibuk tapi tidak menghasilkan apa pun.
  4. Always do everything in two dimensions. Dunia ini selalu terdiri dari dua dimensi. Kita tidak boleh menyayangi anak, tapi tidak mendisiplinkan mereka. Seorang atasan harus care sekaligus demanding. Percaya harus diimbangi dengan waspada.
  5. Live a spiritual life. Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Tubuh kita fana, jiwa kita abadi. Kesusahan dalam hidup adalah mekanisme alam agar hidup kita kembali seimbang.

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Balance is Beautiful” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional―Leadership & Happiness

Leave a Reply

Your email address will not be published.