Is Busy Good?

“Banyak orang yang sibuk mengurusi hal-hal yang tidak penting dan tidak membawa kita ke status yang lebih tinggi dari kita sekarang. Ada 3 jebakan yang terjadi ketika kita sibuk, yaitu Pertama, ketika sibuk kita memperlakukan orang sebagai “something” karena kita melihat orang lain sebagai penghambat aktivitas kita. Kedua, ketika sibuk kita seringkali kehilangan “big picture”, perspektif, wawasan, karena kita terlalu melihat ke hal-hal yang lebih detail, sehingga kita lupa apa ujung dari semua ini. Ketiga, ketika sibuk kita terlalu fokus menjadi human doing dan kita lupa menjadi human being.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Is Busy Good?” pada tanggal 27 September 2013 di Smart FM Network.

Motivator Kebahagiaan dan Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini mengungkapkan, “Ada 4 tipe orang menurut kesibukan dan kebahagiaan, yaitu Pertama, Orang yang sibuk dan melakukan semua waktunya untuk orang lain (happiness). Kedua,  Orang yang happy, tetapi hanya melakukan kegiatan untuk diri kita sendiri (pleasure). Ketiga, Orang yang sibuk, tetapi tidak happy. Orang yang seperti ini orang yang kehilangan “Big Picture”. Keempat, Orang yang tidak sibuk dan tidak happy. Tipe seperti ini yang bisa mengakibatkan orang bisa bunuh diri.”

Di akhir talkshow, Penulis buku Life is Beautiful New Edition ini menambahkan, “Banyak orang yang bicara sibuk hanya sibuk “melakukan”, tetapi lupa untuk sibuk “menjadi”. Kita harus menjadi diri kita yang seutuhnya (human being). Being dan Doing harus seimbang agar hidup kita lebih baik lagi. Orientasi kita harus pada orang lain, dengan begitu kita bisa menjadi orang yang bermakna.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.