God Satisfaction Bag. 2

God Satisfaction berasal dari pemahamam jika Tuhan telah mengutus misi-misi khusus kepada kita. Misi itu adalah mengoptimalkan segala potensi, bakat, passion, dan panggilan jati diri kita untuk maksud-maksud kebaikan bagi seluruh alam. Dari sana kita berharap Tuhan akan meridhoi (God Satisfaction) keberadaan diri kita di dunia.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, seorang Motivator Kebahagiaan Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “God Satisfaction bag. 2” pada tanggal 14 September 2012 di Smart FM Network.

Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini juga menambahkan, “Yang membedakan Customer Satisfaction dengan God Satisfaction adalah Customer Satisfaction hanya terkait pekerjaan kita dikantor saja (jam 8-5 sore), tak peduli sesudahnya baik atau tidak. Sedangkan God Satisfaction bicara the whole life. Tidak hanya di kantor saja, tetapi di setiap waktu. Customer Satisfcation bicara hal yang diminta customer saja. Padahal customer tidak selalu benar dan baik. Sedangkan God Satisfaction mencakup keseluruhan hidup kita sebenarnya. Tidak bisa kita pisahkan kita harus melayani Tuhan saat di rumah dan kantor saja. Ketika kita mengecewakan orang lain sesungguhnya kita juga mengecewakan Tuhan. Dalam God Satisfaction niat itu penting. Kualitas perilaku tergantung dari niat.”

Di akhir talkshow, penulis buku I Love Monday ini mengungkapkan, “Ciri kita sudah mencapai God Satisfaction kita merasa aman, damai, ada anchor (jangkar), kokoh, dan kita menemukan makna hidup. Kita menemukan makna hidup, bukan hanya uang. Uang hanya akibat. Untuk mengetahui apa kita telah memuaskan Tuhan, Kita perlu tahu apa yang disuruh dan dilarang Tuhan. Semua agama pasti bicara yang baik. Kita harus memenuhi itu supaya bisa memuaskan Tuhan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.