Jadi Terkenal, Perlukah?

“Masyarakat menganggap orang terkenal lebih dikagumi dibanding orang yang berkualitas. Itu dasarnya orang banyak ingin yang terkenal. Orang mengambil jalan pintas untuk memilih menjadi orang terkenal daripada orang berkualitas. Mereka menganggap menjadi terkenal lebih mudah.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Jadi Terkenal, Perlukah?” pada tanggal 30 November 2012 di Smart FM Network.

Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini juga menambahkan, “Menjadi terkenal itu gampang, pertanyaan yang benar adalah bagaimana kita menjadi “dikenal baik”, bukan sekedar terkenal. Dengan dikenal baik, kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Itulah tujuan hidup kita. Terkenal adalah akibat dari kebermanfaatan kita, bukan sebaliknya. Sebelum mempromosikan diri kita, kita harus terlebih dahulu mengenali calling, potensi dan passion diri kita sendiri.”

Di akhir talkshow, penulis buku I Love Monday ini mengungkapkan, “Keterkenalan tidak menjamin orang bahagia, kalau semata-mata dia ingin terkenal itu untuk kepentingan diri sendiri, tidak untuk kebaikan orang lain. Rejeki akan datang kalau semua waktu dan potensi diri kita termanfaatkan semaksimal mungkin bagi orang lain. Menjadi terkenal itu perlu agar Anda dimanfaatkan sepenuhnya, tapi sebelum itu cek terlebih dulu calling hidup kita, agar kita bahagia.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.