Kenapa Kita Perlu Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia?

“Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pertama kali dilakukan pada tahun 1992, jadi sudah 20 kali diperingati setiap tanggal 12 Oktober. Depresi kini sudah menjadi krisis global, karena penderita depresi di dunia jumlahnya sudah dua kali penduduk Indonesia.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Kenapa Kita Perlu Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia?” pada tanggal 12 Oktober 2012 di Smart FM Network.

Penulis buku The 7 Laws of Happiness ini juga menambahkan, “Sakit jiwa ada yang ringan dan yang berat. Yang ringan misalnya ada kekhawatiran terus menerus tentang sesuatu seperti fobia, sedangkan yang terberat gangguan jiwa schizofrenia. Sesungguhnya orang yang sehat jiwanya adalah yang bahagia. Orang bahagia bisa galau sesekali, tetapi tidak terus-terusan yang membuat terganggu aktivitasnya. Depresi itu dimulai dari gangguan kesehatan yang ringan. Faktor ketidakbahagiaan pemicu depresi bisa langsung melonjak tinggi jika ada faktor traumatis seperti perkosaan, kekerasan fisik, dan lain-lain. Tujuan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini agar kita bisa mengenali gejala-gejala gangguan kesehatan jiwa yang mempengaruhi perasaan sejak dini.”

Di akhir talkshow, Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini mengungkapkan, “Kita harus telusuri penyebab kebimbangan, kegalauan, dan lain-lain, dalam hidup kita. Kita harus perhatikan makanan-makanan yang masuk dalam pikiran kita. Dalam buku The 7 Laws of Happiness membahas secara lengkap cara kita melawan makanan pikiran negatif yang masuk ke dalam benak kita. Buku ini menjelaskan lengkap cara mengelola pikiran. Kita bisa atasi gangguan jiwa ringan jika tahu cara mengelola pikiran kita.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.