Kurang Pengalaman

Pengalaman didapat dari kejadian-kejadian dalam hidup. Kita sering melewati hidup begitu saja tanpa pemaknaan. Untuk hidup dengan penuh makna, kita harus masuk dalam kekinian, ke dalam waktu yang diberikan Tuhan untuk kita manfaatkan dengan baik. Banyak kejadian hanya jadi peristiwa, tidak menjadi pengalaman dan tidak diambil pelajaran. Akibatnya kita mengalami kejadian buruk yang sama, atau jatuh kedalam lubang sama.

Banyak tidaknya pengalaman ditentukan oleh:
  1. Kurang pengalaman secara kuantitas. Kurang mengalami peristiwa penting dalam hidup yang bisa diambil pelajaran.
  2. Kurang pengalaman secara kualitas. Banyak mengalami berbagai hal, tapi hanya berhenti sebagai kejadian saja, tidak direnungi. Betapapun banyaknya pengalaman, orang seperti ini masuk kategori kurang pengalaman.

Setiap kejadian terutama kejadian penting, baik yang menyenangkan maupun tidak, direnungkan, kalau perlu dicatat. Ini supaya menjadi pembelajaran. Pembelajaran yang tidak akan kita dapat dari buku manapun dan dari siapaun, karena ini unik dan khas yang menggambarkan perjalanan hidup kita.

Jangan buru-buru merasa ‘kaya pengalaman’, sebaliknya, tanamkan rasa ‘kurang pengalaman’. Merasa kaya pengalaman akan menciptakan lubang kejatuhan. Dengan merasa kurang pengalaman, kita akan selalu berusaha mengambil sebanyak mungkin pengalaman, dari peristiwa yang kita alami.

Leave a Reply

Your email address will not be published.