Loyalty Rules

Loyalty means I am down with you whether you are wrong or right. But I will tell you when you are wrong and help you get it right.” —Anon.

Loyalitas atau kesetiaan adalah kualitas terbaik hubungan antar-manusia. Seharusnya, loyalitas ada di setiap hubungan kita, baik itu hubungan dalam keluarga, pertemanan, di kantor, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Loyalitas terjadi ketika hubungan kita dengan orang lain mencapai puncaknya. Inti loyalitas adalah menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri kita sendiri. Loyalitas bukan sekadar uang. Loyalitas tidak bisa dibeli, tapi ditanam dengan pengorbanan-pengorbanan.

Seperti halnya cinta, loyalitas menuntut pengorbanan. Tidak ada loyalitas tanpa pegorbanan, mengorbankan kepentingan saat ini demi sesuatu yang lebih baik di masa depan. Ada 2 jenis ujian dalam loyalitas:

  1. Jika tidak ada kesempatan, semua orang loyal. Loyalitas baru terlihat ketika ada kesempatan bagi seseorang untuk berpaling ke pihak lain.
  2. Waktu adalah ujian kedua bagi loyalitas. Kita hanya bisa tahu mana teman yang loyal atau tidak dengan melihat apakah mereka ada di sisi kita di saat-saat yang bukan terbaik bagi kita.

Lamanya seseorang dalam sebuah organisasi, bukan merupakan indikasi loyalitasnya di sana.

Seseorang bisa saja lama di sebuah organisasi, tapi dia kerap menjelek-jelekkan organisasinya di hadapan orang lain. Ini merupakan ciri-ciri orang yang tidak loyal.

Tapi bagaimana keberpihakannya selama berada di dalam organisasilah yang menunjukkan loyalitas seseorang. Seseorang boleh saja tidak lama berada dalam sebuah organisasi, tapi selama dia berada di sana, dia selalu membela kepentingan organisasi. Maka, ia dapat dikatakan orang yang loyal.

Berbeda dengan tanggung jawab yang lahir dari kewajiban, loyalitas lahir atas dasar cinta. Ketika seseorang mencintai sesuatu, maka salah satu cirinya adalah loyal. Loyalitas adalah salah satu unsur yang terkandung dalam cinta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.