Needs vs. Wants

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membicarakan kebutuhan dan keinginan. Sayangnya, banyak di antara kita yang tidak mememahami perbedaan di antara keduanya sehingga sering kali kita membungkus keinginan dengan sampul kebutuhan.

Contoh yang paling sederhana adalah saat kita berada di toko. Mulanya kita datang ke sana untuk membeli berbagai kebutuhan kita, namun kita sering terjebak untuk membeli lebih daripada kebutuhan kita, dan kita masih menganggapnya kebutuhan.

Berbagai kerusakan di muka bumi ini sebagian besar lahir dari keinginan manusia, bukan kebutuhan. Kerusakan dalam negara, misalnya, dipicu oleh keinginan-keinginan kaum elit di negar itu. Demikian pula kerusakan dalam rumah tangga, sering kali dipicu oleh keinginan orang-orang di dalamnya, dan sama sekali bukan kebutuhan.

Kerusakan tersebut terjadi karena ktia tidak bisa membedakan antara kebutuhan dak keinginan. Selain itu, kita menganggap bahwa kita akan bahagia jika segala keinginan kita terpenuhui. Padahal, kebahagiaan kita terletak pada pemenuhan kebutuhan kita, bukan keinginan.

Ada 4 perbedaan antara kebutuhan dan keinginan:

  1. Kebutuhan itu terukur, sementara keinginan tidak terukur. Ukuran kebutuhan adalah sandang, pangan, dan papan. Jika ketiga unsur kebutuhan ini tercukupi, maka manusia bisa merasakan bahagia. Namun jika ada salah satunya yang tidak terpenuhi secara layak, maka besar kemungkinan manusia tidak akan merasa bahagia.
  2. Tubuh akan menuntut jika kebutuhan tidak terpenuhi, sementara pikiran akan menuntut jika keinginan tidak terpenuhi. Tubuh kita diciptakan Tuhan dengan alarm khusus yang akan berbunyi jika terdapat kekurangan dalam pemenuhan sandang, pangan, dan papan. Tapi, alarm tersebut tidak berbunyi jika yang tidak terpenuhi adalah keinginan. Di sisi lain, pikiran kitalah yang menjadi alarm bahwa ada keinginan kita yang tidak terpenuhi. Itulah mengapa, kebahagiaan itu terletak pada bagaimana kita mengatur pikiran kita.
  3. Kebutuhan diciptakan oleh Tuhan, sementara keinginan diciptakan oleh manusia. Tuhan menciptakan manusia dengan segala keterbatasannya sehingga membutuhkan sesuatu untuk melangsungkan kehidupannya, dan manusia menambahkannya dengan keinginan-keinginan.
  4. Kebutuhan itu bersifat sama bagia semua orang, keinginan berbeda-beda tergantung status sosial. Apa yang dibutuhkan oleh tubuh setiap orang tidak berbeda dengan apa yang dibutuhkan oleh orang lain. Namun, keinginan setiap orang sangat bergantung pada berbagai faktor, terutama status sosialnya.

Meskipun demikian, bukan berarti keinginan adalah hal yang buruk. Justru dengan keinginan itulah manusia bisa meningkatkan taraf hidupnya. Berbeda dengan hewan yang hidup hanya untuk memenuhi kebutuhannya, manusia memliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya karena memiliki keinginan.

Hal terpenting yang harus kita miliki adalah kemampan mengontrol keinginan kita, bukan menghapusnya. Pemenuhan kebutuhan selalu berkaitan dengan kebahagiaan (happiness), sedangkan pemenuhan keinginan berkaitan dengan kesenangan (pleasure).

Terdapat empat area berkaitan denan kebutuhan dan keinginan:

  1. Kita butuh dan kita ingin. Ini adalah hal yang baik.
  2. Kita butuh, tapi kita tidak ingin. Ini adalah pertanda bahwa kita sedang sakit.
  3. Kita tidak butuh, tapi kita ingin. Ini disebut dengan godaan.
  4. Kita tidak butuh dan tidak ingin. Sama seperti area pertama, hal ini juga baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.