Oleh-oleh Dari Australia

“Kebanyakan orang Indonesia melihat happiness sebagai sebuah hasil dari kesuksesan, dan ini sangat jauh sekali dengan pendapat orang-orang yang hadir di Happiness Conference, Sydney. Padahal sesungguhnya happiness itu di Negara-negara maju yang lain sudah menjadi perbincangan yang sangat menarik, bahkan untuk dunia kerja.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah di awal talkshow Smart Happiness tanggal 9 Maret 2012.

Happiness Inspirer dan Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini yang hari Sabtu nanti, tanggal 31 Maret 2012 akan mengadakan Re-Launch Buku Cherish Every Moment edisi Revisi juga menambahkan, “Disana Martin Seligman, Director of the Positive Psychology Center at the University of Pennsylvania membahas psikologi positif. Dia mengukur indeks kebahagiaan dengan PERMA, yaitu Positive emotion, Engagement (flowing terlibat dengan pekerjaan), Relationship, Meaning (bagaimana sesuatu itu bermakana bagi kita), Accomplishment (pencapaian dan prestasi).”

Di akhir talkshow penulis buku best-seller Cherish Every Moment ini mengungkapkan, ”Penelitian membuktikan orang dengan happiness level lebih tinggi dengan skill lebih rendah akan lebih sukses ketimbang sebaliknya. Sudah lumrah di negara maju untuk mengukur happiness level seseorang yang masuk ke perusahaan, karena untuk mencapai kesuksesan tools utamanya adalah happiness. Kalau dia bahagia dan skill-nya kurang maka dia akan mencari sendiri cara meningkatkan skil-nya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.