Present Self vs. Future Self

“Every man contemplates an angel in his future self.” —Ralph Waldo Emerson

Setiap awal tahun kita membuat resolusi, janji-janji yang akan kita lakukan sepanjang tahun bersangkutan. Namun sayang, di akhir tahun biasanya banyak resolusi dan janji-janji yang telah kita buat sendiri tersebut tidak tercapai. Apa penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Di dalam diri setiap orang terdapat 2 hal: present self dan future self. Present self adalah diri kita saat ini, sedangkan future self adalah gambaran diri kita di masa depan. Biasanya, selalu ada kesenjangan antara diri kita di masa kini dengan diri kita di masa depan. Diri kita di masa kini adalah “kelakuan”, dan diri kita di masa depan adalah “keinginan”.

Present self dan future self adalah 2 diri yang berbeda. Setiap hari terjadi konflik antara present self dan future self. Saat bicara tentang future self, kita selalu berbicara yang baik-baik. Hal-hal yang indah, hal-hal yang ideal, mimpi-mimpi kita adalah future self. Ini semua pertanda bahwa sudah menjadi fitrah manusia untuk menjadi orang baik.

Tapi sayangnya, present self kita tidak jarang melakukan hal yang tidak baik, bahkan bertentangan dengan future self. Present self begitu kuat mengendalikan diri kita, sementara future self begitu lemah. Ada 3 hal yang perlu kita perhatikan untuk menjembatani kesenjangan antara present self dan future self:

  1. Kesadaran bahwa dalam diri kita terdapat present self dan future self. Kesadaran ini penting sebab saat akan melakukan sesuatu, kita bisa mengetahui siapa yang berbicara, present selfkah, atau future self.
  2. Fisik yang prima. Tanpa dukungan tubuh yang sehat dan segar, present self akan semakin mendominasi kelakukan kita saat ini. Untuk itu, pastikan diri kita makan yang bergizi, tidur yang cukup, olah raga yang rutin.
  3. Pikiran yang bisa mengkonkretkan future self yang abstrak. Present self sering memenangkan pertarungan melawan future self karena sifat future self yang abstrak. Untuk itu, pikiran kita harus menurunkan future self yang abstrak ke dalam tataran konkret, misalnya future self kita mengatakan akan menjadi kepala rumah tangga yang baik, kita turunkan menjadi sering berkumpul bersama keluarga.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.