QnA: Mengapa Orang Berjanji?

Apa yang menyebabkan orang berjanji?

Orang berjanji karena punya kepentingan. Ketika seseorang tidak memiliki kepentingan apa pun terhadap orang lain, dia tidak akan berjanji.

 

Jadi, janji merupakan indikasi adanya kepentingan seseorang terhadap orang lain?

Ya, benar. Janji adalah bukti bahwa ada kepentingan seseorang terhadap orang yang dijanjikan.

 

Lantas, mengapa sebuah kepentingan itu diawali dengan janji, bukan yang lainnya?

Janji adalah alat tukar. Dengan janji seseorang membeli sesuatu dari orang yang dijanjikannya. Bahkan, janji merupakan alat tukar yang lebih berharga daripada uang. Banyak orang yang tidak bisa dibeli dengan uang, tapi bisa dibeli dengan janji.

 

Apa contoh janji lebih berharga daripada uang?

Banyak orang yang tidak bisa dibeli dengan uang, tapi bisa dibeli dengan janji. Contohnya, seorang laki-laki “membeli” seorang perempuan yang terhormat dengan janjinya, bukan dengan uangnya. Seorang pengusaha membeli rahasia perusahan orang lain dengan janjinya ingin membantu perusahaan tersebut. Pun seorang politisi membeli suara rakyat dengan janji-janjinya di dalam kampanye. Semua itu—laki-laki yang ingin menikahi perempuan, pengusaha yang ingin membantu perusahaan lain, politisi yang ingin mendapatkan suara, dan sebagainya—telah membeli sesuatu dari orang yang dijanjikan bukan dengan uang, melainkan dengan janji.

 

Tapi, mengapa ada janji yang tidak ditepati?

Seperti halnya ada uang palsu, janji pun ada yang palsu. Janji palsu atau janji yang tidak ditepati karena orang yang berjani tidak melibatkan Tuhan dalam janjinya, sehingga dengan mudah mengingkari janjinya sendiri.

 

Apakah Tuhan harus selalu dilibatkan dalam janji?

Ya, tidak ada janji jika tidak melibatkan Tuhan. Setiap janji selalu melibatkan tiga pihak: orang yang berjanji, orang yang dijanjikan, dan Tuhan. Itulah mengapa setiap janji itu suci. Kalau kita melibatkan Tuhan, kita tidak akan mudah melupakan janji karena Tuhan tidak pernah lupa.

 

Selain melibatkan Tuhan, adakah ciri janji yang akan ditepati atau yang patut kita percayai?

Ada 4 faktor yang menentukan apa janji seseorang dapat dipercaya atau tidak. Yang pertama adalah character. Kita akan percaya kepada janji seseorang yang memiliki karakter yang baik, yakni mereka yang selalu menepati janji-janji sebelumnya. Inilah yang disebut rekam jejak atau track record. Yang kedua, similarity. Semakin mirip janji seseorang dengan apa yang dilakukan sebelumnya, maka semakin tinggi tingkat kepercayaan kita kepada orang tersebut. Yang ketika, recency. Semakin baru sesuatu yang dijanjikan dengan apa yang dilakukan oleh orang yang berjanji, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan kita kepada janji orang tersebut. Yang keempat, realistic. Sebuah janji yang memiliki kemungkinan besar untuk dapat direalisasikan akan semakin meningkatkan kepercayaan orang-orang yang dijanjikan.

 

QnA di atas disarikan dari talkshow Smart Happiness “Mengapa Orang Berjanji?” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness. Jika Anda memiliki pertanyaan yang belum terjawab, silakan tinggalkan komentar di bawah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.