Spirituality @ Work

“Spiritualitas ketika bekerja jangan diartikan sebatas mengerjakan ritual ibadah agama kita. Bekerja sesungguhnya sebuah kegiatan spiritual yang intinya melayani orang lain. Bukankah tak ada kata yang lebih indah kecuali ‘melayani’?”
Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Spirituality at Work” pada tanggal 22 Juni 2012 di Smart FM Network.
Motivator Indonesia dan Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini juga menambahkan, “Ada dua cara melihat pekerjaan kita, pertama adalah melihat pekerjaan sebagai serangkaian aktivitas fisik. Cara pandang yang pertama ini menurunkan harkat martabat kita dari makhluk spiritual menjadi makhluk fisik. Ketika kita melihat pekerjaan hanya sebatas aktivitas fisik maka sesungguhnya kita hanya mementingkan diri kita sendiri. Cara yang kedua yaitu kita melihat pekerjaan kita sebagai aktivitas spiritual. Ketika kita melihat pekerjaan sebagai aktivitas spiritualitas, maka kita akan melayani orang lain dan menjadikan semua pekerjaan kita bermakna ibadah.”
Di akhir talkshow, penulis buku I Love Monday  ini mengungkapkan, ”Banyak sekali orang sibuk bekerja sampai letih dan lelah tetapi tidak tahu untuk apa ia bekerja. Tanyakan pada diri kita, ‘Untuk apa kita bekerja?’. Dengan cara itu kita akan mempunyai satu tujuan yang membuat hidup kita bermakna dan semangat untuk bekerja.”

One comment

  1. Banyak sekali orang sibuk bekerja sampai letih dan lelah tetapi tidak tahu untuk apa ia bekerja. Tanyakan pada diri kita, ‘Untuk apa kita bekerja?’. Dengan cara itu kita akan mempunyai satu tujuan yang membuat hidup kita bermakna dan semangat untuk bekerja.
    Agar kerja bermakna ibadah, maka kerja harus masuk ranah “spiritual” dan bukan aktifitas fisik semata.

Leave a Reply

Your email address will not be published.