The True Winner

“Losers live in the past. Winners learn from the past.” —Denis Waitley

Setiap orang di setiap saat selalu mencari kemenangan. Namun sayangnya, kemenangan tidak mudah untuk didapatkan. Kemenangan hanya bisa didapatkan dengan perjuangan.

Segala sesuatu yang diperjuangkan tentulah bernilai tinggi. Semakin sulit sesuatu diraih, semakin tinggi pula harganya. Sebaliknya, sesuatu yang bisa diraih dengan mudah, biasanya tidak ada harganya.

Ada 3 tipe orang di dunia:

  1. The Looser, orang yang tidak sabar dalam proses perjuangan mencapai tujuannya. Orang yang sukses bukanlah orang yang lebih pintar dari kita, tapi lebih sabar. Orang yang menyerah adalah orang yang menutup diri dari pertolongan Tuhan. Orang yang kalah adalah orang yang menyerah.
  2. The Winner, orang yang menang mengalahkan orang lain. Orang yang bisa mengalahkan orang lain dalam kompetisi adalah orang yang sukses.
  3. The True Winner, adalah orang yang menang mengalahkan diri sendiri. Orang yang mengalahkan diri sendiri adalah orang yang bahagia.

Mengalahkan diri sendiri lebih susah karena lawannya tidak terlihat. Melawan diri sendiri adalah melawan dorongan kepada kesenangan-kesenangan semu. Manusia cenderung pada kesenangan-kesenangan yang bersifat segera.

Sayangnya, hal-hal yang segera itu banyak memuat ketidakbaikan. Jika dianalogikan, dalam diri kita ada dua ekor anjing: anjing putih dan anjing hitam. Setiap hari kedua anjing ini bertarung setiap saat. Anjing mana yang akan menang? Anjing yang akan menang adalah anjing yang selalu kita beri makan.

Anjing hitam selalu mengajak kita kepada kesenangan-kesenangan yang bersifat sementara. Jika kita selalu mengikuti dorongan kepada kesenangan-kesenangan tersebut, berarti kita memberi makan anjing hitam.

Banyak orang yang mengatakan bahwa dia menang, padahal sesungguhnya dia kalah. Orang yang menang dengan cara-cara yang curang, meski dia kelihatan menang, sesungguhya dia kalah. Dalam hidup ini, menang bisa berarti kalah; kalah bisa berarti menang.

Orang yang kalah dengan cara yang terhormat, dia sesungghnya menang. Yang paling penting dalam hidup ini adalah bagaimana hubungan kita dengan alam semesta. Ketika kita terhubung dengan alam semesta, kita memperoleh kebahagiaan. Ketika kita menang dengan cara-cara yang tidak jujur, kita terputus dengan alam semesta.

Saat berpuasa, lapar dan haus menjadi tanda ketika kita akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai universal. Sayangnya, tanda tersebut tidak ada ketika kita sedang tidak berpuasa.

Mengalahkan orang lain lebih mudah karena kita dalam kondisi siap dan sadar. Beberapa hal yang membuat kita sulit mengalahkan diri kita sendiri adalah:

  1. Musuhnya tidak terlihat, hal ini membuat kita sering lengah.
  2. Kita sering tidak sadar sedang melawan diri sendiri.
  3. Kita tidak siap sedang melawan diri sendiri.

Momentum kemenangan itu terjadi setiap saat dalam setiap interaksi. Orang lain hanya opportunity untuk menguji diri kita sendiri. Orang yang kalah adalah orang yang berhenti berjuang. Orang yang berhenti berjuang mustahil meraih kemenangan.

Puasa adalah latihan, bukan ujian. Ujiannya justru terjadi setelah puasa usai. Puasa bertujuan agar kita menjadi manusia baru. Lapar dan haus adalah self-reminder yang mengingatkan kita untuk selalu mengendalikan diri.

Kemenangan bukanlah hal permanen. Anda bisa menang menit ini, dan kalah di menit berikutnya.

Dalam berpuasa, tubuh kita dilemahkan agar spiritualitas kita muncul. Puasa bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional, mental, dan spiritual. Kemenangan hakiki itu bisa kita raih jika kita bisa menang bersama.

Kemenangan bersama adalah public victory. Tapi public victory tidak mungkin terjadi jika kita tidak mengalami private victory. Private victory adalah menang melawan diri sendiri. The harder the battle, the sweeter the victory.

Semakin berat kita berjuang mengalahkan diri sendiri, semakin indah kemenangan yang kita raih. []

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “The True Winner” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional di bidang Leadership & Happiness.

Leave a Reply

Your email address will not be published.