Tomorrow

“Banyak di antara kita yang menganggap hari esok dengan kekhawatiran dan penuh tekanan,” demikian kata Arvan Pradiansyah di awal talkshow. Akibatnya, banyak orang yang stres dan merasa berat. Padahal esok hari itu belum terjadi, sementara Tuhan menciptakan hari esok agar kita bisa bermimpi, istirahat, dan memiliki semangat baru.

Motivator yang dijuluki sebagai “The Happiness Inspirator” ini menyatakan, “Persamaan antara happiness dengan hari esok ialah kedua-duanya ada di dalam benak kita.” Karena itu kita bisa mengisi hari esok dengan kebahagiaan. Lebih jauh penulis buku best-seller The 7 Laws of Happiness ini menyebutkan betapa hari esok sesungguhnya memberikan dua hal, yaitu harapan (hope) dan khawatir (worry). Orang dengan tingkat spiritualitas tinggi pasti punya harapan yang jauh lebih besar dibandingkan khawatir terhadap hari esok, sebab khawatir itu manusiawi.

Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) yang dijadwalkan akan mengisi sesi motivasi Smart Happiness on the Road pada Sabtu, 15 Oktober 2011 di Gedung BPPT, Jakarta ini menyuntikkan optimisme kepada pendengarnya bahwa hari esok itu ada supaya kita jadi sutradara atas diri kita sendiri. Caranya dengan membuat rencana (planning) di hari ini, mengusahakan agar mimpi atau rencana tersebut jadi semakin mungkin terwujud. Menurut Arvan, berbeda dengan masa lalu yang pasti (sudah terjadi, tidak bisa diubah), masa depan itu semuanya mungkin dan masih suci, penuh dengan kemurnian.

Pesan Arvan, masa lalu yang buruk, segera lepaskan. Kita bisa mengubahnya sekarang, mengisinya dengan kebahagiaan, karena esok masih ada harapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.