Leadership & Influence

Setiap pemimpin haruslah mampu memastikan bahwa semua orang yang ada di bawahnya memberikan kontribusi yang terbaik bagi organisasi. Untuk itu pemimpin mempunyai dua alat: Kekuasaan (Power) dan Pengaruh (Influence). Kedua alat ini dapat digunakan oleh setiap pemimpin tetapi keduanya memiliki kekuatan dan efek yang berbeda.

Ketika pemimpin menggunakan power maka bisa dipastikan bahwa semua anak buahnya melakukan apa yang ia inginkan. Power memang efektif karena memiliki kekuatan untuk memaksa. Hal ini membuat setiap orang melakukan apa yang diinginkan oleh pemimpin karena mereka merasa takut akan konsekuensi yang dapat diterima ketika mereka mengabaikannya. Kelebihan penggunaan power juga adalah karena ia dapat menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu dengan cepat. Karena itu tak jarang banyak pemimpin yang mengandalkan kekuatan power untuk memimpin anak buahnya agar mencapai hasil yang maksimal.

Namun walaupun bisa berjalan dengan “efektif” dan relatif cepat, penggunaan power ini sesungguhnya memiliki kelemahan. Ia memang mampu membuat setiap orang mematuhi apa yang diinginkan oleh atasan (compliance) tetapi penggunaan power ini gagal menciptakan komitmen anak buah dalam melakukan pekerjaan. Anak buah melakukan sesuatu bukan karena mereka “ingin” tetapi karena mereka “harus” melakukannya. Dengan cara seperti ini seorang karyawan hanya akan menjadi manusia yang patuh tetapi tidak menjadi manusia yang berdaya dan berkomitmen tinggi. Ini hanya akan menciptakan robot-robot dalam organisasi yang tidak kreatif dan tidak terlibat (engaged) dengan tugas dan tanggung jawab mereka.

Seorang pemimpin baru bisa dikatakan berhasil apabila ia mampu menciptakan pemimpin yang baru dalam organisasi. Karena itu pendekatan yang seharusnya digunakan bukanlah dengan menggunakan “power” tetapi dengan menggunakan “influence”. Dalam pendekatan influence seorang atasan membangun komunikasi yang intensif dengan bawahannya. Ia bukan hanya memberikan instruksi tetapi menciptakan komunikasi dua arah dengan bawahannya. Dengan komunikasi dua arah tersebut maka ia mampu membangun kesadaran dan saling pengertian dengan anak buahnya. Dan inilah yang akan menciptakan pemimpin-pemimpin yang berdaya dalam organisasi dan memiliki komitmen ke arah kemajuan dan pencapaian organisasi. Pendekatan influence memang tidak mudah dan membutuhkan keahlian dan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan yang memadai. Program “Leadership & Influence” akan membantu Anda untuk menguasai mindset dan skill set yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu menginspirasi, memotivasi dan menciptakan komitmen dalam diri setiap orang yang dipimpinnya.