Leadership & Happiness Part 2

Hubungan antara Leadership dengan Happiness sangat erat, Untuk itu seorang leader khususnya leader dalam organisasi/perusahaan harus bisa menggabungkan antara keduanya.

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Leadership & Happiness Part. 2” pada tanggal 25 April 2014 di Smart FM Network.

Motivator kebahagiaan dan Managing Director ILM ini mengungkapkan “Kebanyakan orang itu lebih sering dimanage, tetapi kurang dipimpin. Padahal orang itu lebih suka dipimpin daripada dikelola. Leader itu Pemimpin, berbeda dengan Pimpinan. Leadership is an Action not a Position. Seorang Leader mempunyai peran yang sangat penting dalam membuat orang2 yang dipimpinnya untuk menjadi bahagia.

Ada 3 level kebahagiaan:

Pertama yaitu level“Physical Happiness”  karyawan bahagia di kantor kalau digaji besar, banyak tunjangan, ada fleksibiltas dalam bekerja, dan sebagainya. Pemenuhan itu tidak akan menghasilkan happiness, tetapi hanya menghasilkan pleasure, dan pleasure ini hanya akan bertahan dalam jangka pendek.

Kedua yaitu level “Emotional Happiness” karyawan merasa bahagia di kantor apabila dia mendapatkan perlakuan yang baik dari atasannya, dihargai, didengarkan, dilibatkan dalam pengambilan keputusan, dan sebagainya. Tapi pemenuhan itu juga masih menghasilkan pleasure.

Ketiga yang terpenting yaitu level “Spiritual Happiness” karyawan merasa bahwa perusahaan telah memanfaatkan semua potensi mereka untuk dikembangkan ditempat kerja. Sesungguhnya bawahan itu adalah anugerah dari Tuhan dimana potensinya harus dikembangkan hingga maksimal. Orang tidak akan mencapai happiness walaupun secara fisik dan emosi terpenuhi namun tidak mendapatkan makna dari pekerjaannya, untuk itu kita harus mencapai ketiga level tersebut agar kita bahagia.”

Smart-Happiness-25-April-2014Di akhir talkshow, Penulis buku best seller You Are A Leader  yang juga akan menyelenggarakan Public Workshop “Coaching with Happiness” pada tanggal 14 Mei 2014 menambahkan “Jadikanlah tempat kerja sebagai Happiness Zone yaitu zona dimana Anda harus bisa mengembangkan potensi yang Anda miliki. Tugas seorang leader adalah membuka dan menggali potensi dari bawahannya dan juga menemukan jati diri, potensi dan keunikan yang dimiliki oleh bawahannya”

Leave a Reply

Your email address will not be published.