Life with No Regrets

Banyak orang yang beranggapan bahwa penderitaan terbesar dalam hidup adalah kesedihan. Padahal, penderitaan terbesar dalam hidup ini bukanlah kesedihan, melainkan penyesalan.

Setiap orang pasti pernah mengalami kesedihan dalam hidupnya. Kesedihan adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan dalam hidup ini. Tetapi, cepat atau lambat kita akan bisa melupakan hal yang menyebabkan kesedihan kita. Berbeda dengan kesedihan, penyesalan akan selalu menghantui sepanjang hidup kita.

Penyebab kesedihan adalah perilaku orang, penyebab penyesalan adalah perilaku diri kita. Ketika kita melakukan sesuatu yang tidak maksimal dalam hidup, otomatis kita akan menyesal. Menyesal adalah konsekuensi dari perilaku kita yang tidak seharusnya.

Jika dirumuskan, Regret = Disappointment x Responsibility. Semakin besar tanggung jawab kita, semakin besar penyesalan yang akan terjadi.

Orang yang bisa menyesal itu bagus karena ada orang yang melakukan kesalahan tapi tidak menyesal. Ketika kita menyimpang dari kebenaran, hati nurani kita mengarahkan kita kepada penyesalan.

Penyesalan itu sehat. Penyesalan adalah bukti bahwa kita masih memiliki hati nurani. Penyesalan adalah langkah utama dalam pertobatan. Tidak ada pertobatan tanpa penyesalan.

Esensi dari pertobatan adalah penyesalan. Selain itu adalah persoalan teknis  Penyesalan adalah sebuah mekanisme alam yang diciptakan Tuhan agar kita tetap berada di jalur kebaikan.

Orang yang menyesal adalah orang yang tidak mengerahkan segenap kompetensinya untuk menghadapi sesuatu. Menyesal karena tidak melakukan hal yang buruk adalah bukti bahwa hati kita telah tertutup.

Orang yang dipenuhi penyesalan selalu melihat ke belakang, padahal hidup ini maju ke depan.  Untuk melepaskan diri dari penyesalan, maafkanlah diri Anda (self forgiveness). Selanjutnya ambil pelajaran dari sebuah kejadian.

Untuk menghindari penyesalan, pastikan bahwa kita sudah melakukan hal yang terbaik dalam hidup. []

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Life with No Regrets” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.