Office Politics

Kesalahpahaman umum para profesional adalah menyangka bahwa politik hanya ada dalam kancah perebutan kekuasaan di parlemen dan pemerintahan. Padahal, sebagai zoon politicon, politik tidak bisa lepas dari kehidupan manusia di mana pun dia berada, termasuk di tempat kerja.

Banyak orang yang tidak menyangka, bahwa ada politik di kantor. Bahkan, sejak hari pertama kita menginjakkan kaki ke dalam kantor, kita sudah mengubah peta politik kantor atau office politics. Di dalam kantor terdapat persaingan untuk memperebutkan jabatan, gaji, promosi, dan sebagainya.

Jika kita bisa memenangkan persaingan di kantor hanya dengan prestasi kita, maka kita mungkin tidak membutuhkan politik kantor. Sayangnya, ada orang-orang yang ingin memenangkan persaingan di kantor tapi dengan modal yang minim. Merekalah yang menjadi para pemain aktif dalam politik kantor.

Para pemain politik kantor berusaha mendekati atasannya, mempengaruhi teman-teman kerjanya, dan menyingkirkan kompetitornya di kantor. Politik kantor lahir karena seseorang ingin menang dalam persaingan yang sengit dan kemungkinan orang tersebut kalah sangat besar.

Ada 4 tipe orang dalam politik kantor yang dapat dianalogikan sebagai hewan:

  1. Fox atau rubah. Mereka adalah orang-orang yang paham dengan politik, dan mengejar kepentingan pribadinya di kantor. Orang-orang seperti ini tampil menawan dan bisa berubah menjadi ganas sewaktu-waktu, tergantung siapa yang dia hadapi. Dia akan tampil menawan jika berhadapan dengan atasan atau rekan-rekan kerja yang bisa dipengaruhinya. Sebaliknya, dia akan menjadi sangat ganas ketika berhadapan dengan orang-orang yang dia anggap sebagai kompetitor di kantor.
  2. Owl atau burung hantu. Mereka adalah orang-orang yang paham dengan politik, dan mengejar kepentingan bersama atau kepentingan organisasi. Orang-orang seperti ini memiliki pandangan yang luas, dan berusaha memanfaatkan setiap potensi yang ada di kantor untuk mencapai tujuan organisai yang terdapat dalam visi dan misi perusahaan.
  3. Sheep atau domba. Mereka adalah orang-orang yang tidak paham dengan politik, dan mengejar kepentingan organisasi. Orang-orang seperti ini adalah ‘anak baik’ yang datang ke kantor hanya untuk bekerja tanpa memikirkan kedudukan, promosi, dan sebagainya.
  4. Donkey atau keledai. Mereka adalah orang-orang yang tidak paham dengan politik, dan mengejar kepentingan pribadi. Orang-orang seperti ini akan menjadi pengikut rubah dalam menjalankan misi politiknya di kantor.

Politik kantor pasti memiliki tujuan untuk mencapai posisi puncak di tempat kejar. Kita harus sadar dengan politik kantor agar tidak menjadi korban permainan menuju puncak ini. Politik kantor tidak terhindarkan. Agar tidak terjebak menjadi pemain politik kantor yang kotor atau bahkan menjadi korbanya, kita harus selalu berada dalam lingkaran kebaikan, menjaga kepercayaan, dan tetap bersikap netral.

 

Disarikan dari talkshow Smart Happiness “Office Politics” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness

Leave a Reply

Your email address will not be published.