QnA: International Day of Happiness

Mengapa ada Hari Kebahagiaan Internasional tetapi tidak ada Hari Kesuksesan Internasional?

Karena dunia saat ini telah menyadari bahwa kebahagiaan lebih penting daripada kesuksesan. Kebahagiaan harus menjadi prioritas hidup kita di atas kesuksesan. Kesuksesan hanyalah tujuan perantara, ujung dari semuanya adalah kebahagiaan.

 

Sejak kapan ada Hari Kebahagiaan Internasional, siapa yang memprakarsainya?

Hari Kebahagiaan Internasional pertama kali diperingati pada 20 Maret 2013 setelah satu tahun sebelumnya Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi 66/281 yang menetapkan bahwa Hari Internasional Sedunia akan diperingati setiap tahun pada tanggal 20 Maret. Yang memprakarsai Hari Kebahagiaan Internasional adalah Jayme Illien, seorang aktivis kemanusiaan dan penasihat khusus di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

 

Apa yang melatari Jayme Illien mengusulkan Hari Kebahagiaan Internasional kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Jayme Illien adalah anak yang terlunta di jalanan Kalkutta, India, yang dipelihara oleh Bunda Teresa di panti asuhan Mission of Hope. Selanjutnya, Jayme diadopsi oleh Anna Belle Illien, seorang perempuan kulit putih berkebangsaan Amerika Serikat dan dibesarkan di sana, dan menjadi sosok yang sukses. Dalam perjalanan hidupnya, Jayme menemukan bahwa tujuan hidup manusia bukanlah semata persoalan ekonomi, melainkan bagaimana menjadi manusia paripurna yang kehadirannya di dunia bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.

 

Mengapa Hari Kebahagiaan Internasional Diperingati Setiap 20 Maret?

20 Maret dipilih sebagai Hari Kebahagiaan Internasional karena pada hari itu terjadi fenomena astronomis yang disebut ekuinoks, yakni ketika matahari melintas tepat di atas khatulistiwa. Pada hari itu panjang malam dan siang hari sama di seluruh belahan bumi, sekaligus menjadi awal musim semi di belahan utara bumi, dan awal musim gugur di belahan selatan bumi. Peristiwa inilah yang diajukan oleh Jayme Illien dan disetujui oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai momentum untuk memperingati Hari Kebahagiaan Internasional, sekaligus menjadi hari dirilisnya World Happiness Report setiap tahun.

 

Apa isi World Happiness Report?

World Happiness Report berisi laporan tahunan tentang kebahagiaan warga dunia dan peringkat negara-negara terbahagia di dunia. Pada tahun ini, Finlandia menempati urutan pertama negara terbahagia di dunia, disusul oleh Denmark, Norwegia, Islandia, Belanda, Swiss, Swedia, Selandia Baru, Kanada, dan Austria. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-92, naik 4 peringkat dari tahun sebelumnya.

 

Apa indikator yang digunakan dalam World Happiness Report dalam memperingkat negara-negara yang disurveinya?

Ada 6 indikator yang menjadi acuan World Happiness Report dalam memeringkat negara-negara tersebut. Ke-6 indikator tersebut adalah 1) pendapatan per kapita, 2) kesejahteraan sosial, 3) usia harapan hidup sehat, 4) kebebasan menentukan pilihan hidup, 5) kemurahan hati, dan 6) persepsi terhadap korupsi.

 

Siapa yang melakukan survei dan bagaimana metodenya?

Yang melakukan survei adalah Gallup World Poll. Di negara-negara maju, Gallup melakukan survey dengan cara menelepon nomor secara acak. Di negara-negara berkembang, Gallup melakukan survey face-to-face dengan mendatangi rumah-rumah secara acak. Gallup World Poll mengukur 14 area dalam survei mereka, yakni: 1) bisnis dan ekonomi, 2) kesadaran warga negara, 3) komunikasi dan teknologi, 4) keberagaman (isu-isu sosial), 5) pendidikan dan keluarga, 6) emosi (kesejahteraan), 7) lingkungan dan energi, 8) makanan dan tempat tinggal, 9) pemerintahan dan politik, 10) penegakan hukum (keamanan), 11) kesehatan, 12) agama dan moral, 13) transportasi, dan 14) pekerjaan. Gallup melakukan survei dengan frekuensi semiannual (dua kali setahun), annual, dan biennial (dua tahun sekali) di setiap negara dengan mengambil 1000 sampel per negara, dan untuk kasus-kasus tertentu yang menarik, jumlah sampel bisa lebih besar. Khusus untuk negara dengan penduduk yang besar seperti Tiongkok dan Rusia, Gallup mengambil 2000 sampel. Meski jarang, pada beberapa kasus, ukuran sampel berkisar antara 500-1000 orang.

 

QnA di atas disarikan dari talkshow Smart Happiness “International Day of Happiness” di Radio SmartFM bersama Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional—Leadership & Happiness. Jika Anda memiliki pertanyaan yang belum terjawab, silakan tinggalkan komentar di bawah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.