Simple

“Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan sederhana, tetapi seringkali kita yang membuatnya rumit. Agar bisa bahagia, salah satu rahasianya adalah simplicity (kesederhanaan). Artinya bukan hidup sederhana, melainkan lebih pada cara berpikir yang sederhana.”

Demikian yang diungkapkan oleh Arvan Pradiansyah, Happiness Inspirer Indonesia di awal talkshow Smart Happiness yang berjudul “Simple” pada tanggal 20 September 2013 di Smart FM Network.

Penulis buku Life is Beautiful New Edition ini mengungkapkan, “Ada 4 jenis orang dilihat dari kemampuan berpikir dan berkomunikasi, yaitu Pertama, Orang yang berpikirnya kompleks, tapi berkomunikasinya simple. Kedua, Orang yang berpikirnya kompleks, dan berkomunikasi juga kompleks. Ketiga, Orang yang berpikirnya simple, dan berkomunikasinya juga simple. Keempat, Orang yang berpikirnya simple, tapi berkomunikasinya kompleks. Simplicity bukan simplistic. Beda antara keduanya adalah, kalau simplistic adalah kesederhanaan sebelum memahami, atau menggampangkan. Sedangkan simplicity adalah kesederhanaan setelah memahami (tahu persoalan yang sebenarnya).”

Di akhir talkshow, Motivator Kebahagiaan dan Managing Director Institute for Leadership and Life Management (ILM) ini menambahkan, “Salah satu syarat bahagia adalah berdamai dengan diri sendiri. Selain bersyukur, berdamai dengan dengan diri sendiri juga bisa dilakukan dengan berpikir sederhana (simplicity).”

Leave a Reply

Your email address will not be published.