What Makes You Beautiful?

“Beautiful people are not always good, but good people are always beautiful.” —Sayyidina Ali bin Abi Thalib

“Everybody is beautiful.” Setiap orang itu sesungguhnya indah karena pencipta kita adalah Sang Maha Indah. Bukankah ciptaan itu menggambarkan Sang Pencipta?

Kita harus bisa membedakan antara “beautiful” (indah) dengan “pretty” (cantik). Indah berbeda dengan cantik. Seperti kata Kahlil Gibran, “Beauty is not in the face; beauty is a light in the heart.”

Keindahan itu ada pada hati, pada jiwa, bukan pada badan. Ketika jiwa berpisah dengan badan, maka sehebat apa pun badan itu, dia sudah tidak ada artinya lagi.

Jiwa yang indah adalah jiwa orang-orang yang bahagia. Senyum bisa dipalsukan, tapi kebahagiaan tidak bisa dipalsukan. Senyum yang indah adalah senyuman yang memancarkan aura, cahaya yang menggambarkan hati kita.

Penelitian neuroscience membuktikan bahwa orang yang bahagia memancarkan senyuman dari seluruh tubuhnya. Setiap hari kita mendapatkan banyak hadiah dari Tuhan. Setiap hari kita membuka 2 hadiah dari Tuhan: mata kita.

Namun kita sering lupa dengan hadiah-hadiah tersebut. Orang yang bahagia menerima (accepting) dan mengeksplorasi (exploring) hadiah-hadiah dari Tuhan. Setelah mengeksplorasi, kita baru paham (understanding) tentang anugerah dari Tuhan.

Setelah mamahami, barulah kita bisa merayakan (celebrating) hadiah-hadiah dari Tuhan.

Accepting, exploring, understanding, celebrating adalah ciri orang yang bersyukur. Orang yang bersyukur menjadi orang yang otentik.

Orang yang otentik adalah orang yang apa adanya, tidak dibuat-buat. Orang yang otentik tidak mementingkan image. Sepert kata Hikigaya Hachiman, “Fake people have image to maintain, real people just don’t care.”

Setiap orang membawa cahaya keindahan dari Tuhan, tetapi banyak yang menutup diri dari cahaya tersebut. Kesempurnaan seorang manusia adalah ketidaksempurnaannya.

Kita tidak harus sempurna untuk menjadi indah. Yang terindah itu bukanlah yang bisa kita lihat, tetapi sesuatu yang bisa kita rasakan dari dalam hati.

Untuk menjadi indah, kita harus menjadi otentik, baik, dan tertarik pada orang lain. David Ogilvy pernah mengatakan, “If you want to be interesting, be interested.” Tertariklah kepada orang-orang di sekitar Anda, Anda akan menjadi menarik. Keindahan bukan pada raga Anda, tetapi ada pada hati kita.

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.