AP Menjawab (1)

Persoalan 1:

Seorang istri mengeluhkan suaminya yang tidak memiliki penghasilan karena usaha yang dijalankannya setelah berhenti dari PNS selalu gagal. Suaminya menjadi malas-malasan di rumah. Sehari-hari suaminya hanya bermain game dan menonton TV, dan menelantarkan pekerjaan di rumah yang seharusnya bisa dia tangani.

Si istri menjadi kesal dan malas berkomunikasi dengan suaminya karena khawatir mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan.

AP Menjawab 1:

Kata kunci untuk solusi permasalah di atas sebenarnya terletak pada frasa “malas berkomunikasi”. Kata “malas” sendiri menunjukkan sesuatu yang “penting” sesudahnya. “Malas berkomunikasi” menunjukkan bahwa komunikasi itu penting. Seperti pada frasa “malas belajar”, “malas bangun pagi”, “malas sarapan” menunjukkan bahwa belajar, bangun pagi, sarapan itu penting.

Persoalannya, sebelum berkomunikasi, sang istri harus mengubah mindset-nya tentang sang suami terlebih dahulu. Saat ini, mindset sang istri tentang suaminya adalah seorang pria malas, tidak bertanggung jawab, tidak acuh dengan pekerjaan di rumah, yang kesemuanya melahirkan gambaran tentang sosok suami yang menyebalkan.

Untuk mengubah mindset ini, sang istri perlu memahami bahwa tidak ada suami yang ingin dirinya seperti itu. Setiap suami ingin memiliki penghasilan agar bisa menafkahi keluarganya. Ketika seorang suami tidak mampu menafkahi keluarganya, seharusnya yang muncul adalah rasa iba, kasihan.

Setelah mindset “suami saya menyebalkan” berubah menjadi “kasihan suami saya”, maka barulah si istri mengajak suaminya berkomunikasi untuk mencari solusi bagi berbagai permasalahan yang tengah dihadapi sang suami dan keluarga mereka. Komunikasi yang baik harus dimulai dari mindset yang baik.

 

Persoalan 2:

Seorang unit manager asuransi mengalami kesulitan keuangan karena kondisi ekonomi makro yang kurang baik. Padahal dia telah memutuskan untuk berhenti bekerja dari tempat lama untuk menekuni bisnis asuransi. Dia juga memiliki beban finansial untuk biaya hidup dan cicilan KPR. Saat ini dia sedang mendekati calon klien dari kelas atas (namun belum ada yang closing) karena klien dari kelas menengah ke bawah yang selama ini menjadi target pemasarannya sudah tidak kondusif lagi.

AP Menjawab 2:

Ada bebarapa langkah positif yang sudah diambil oleh sang unit manager asuransi, yakni:

  1. Selalu mencari peluang (dengan menjadi sales asuransi sementara dia masih bekerja di tempat lama).
  2. Fokus pada pekerjaan (setelah mendalami bisnis asuransi, dia berhenti dari pekerjaan lamanya).
  3. Tidak konsumtif (menggunakan penghasilannya untuk mengambil dan mencicil KPR).

Namun, dalam waktu yang relatif singkat, bisnis asuransi yang baru digelutinya menghadapi situasi problematis karena pertumbuhan ekonomi yang kurang baik. Situasi problematis sebenarnya bukan problem itu sendiri. Situasi problematis ini biasanya bersifat sementara.

Yang perlu dilakukan adalah memutar otak, mencari cara agar penghasilan dari bisnis asuransi yang sedang dijalankannya kembali membuahkan hasil. Apa yang ditempuh oleh penanya dengan mengubah target pemasaran dari kelas menengah ke kelas atas adalah hal yang sangat tepat.

Dengan demikian, bukankah sebenarnya penanya sedang berproses untuk tumbuh menjadi lebih baik saat ini? Tumbuh dari target kelas menengah menjadi kelas atas.

 

Persoalan 3:

Seorang ibu single parent di Malang yang sangat mencemaskan anak laki-lakinya yang merantau ke Jakarta. Dia amat khawatir terjadi hal-hal buruk pada anaknya. Padahal, anaknya sudah cukup lama tinggal sendiri di Jakarta. Dia bahkan sudah menyelesaikan kuliah dan mendapatkan pekerjaan di Jakarta.

AP Menjawab 3:

Mengkhawatirkan keadaan anaknya merupakan naluri alamiah setiap ibu. Akan tetapi, jika kekhawatiran ini berlebihan, bisa jadi ada yang salah dalam diri seseorang.

Jika dipikirkan secara logis, anak laki-laki penanya sudah dewasa dan mandiri. Dia bahkan menamatkan kuliahnya dan mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Apa lagi yang bisa membuat penanya khawatir?

Rasa khawatir sebenernya berkaitan dengan iman (kepercayaan) seseorang. Semakin tinggi tingkat kekhawatiran seseorang menunjukkan semakin rendah tingkat keimanannya. Begitu pula sebaliknya.

Analoginya, saat menjadi penumpang mobil yang melintas di jalanan yang kecil, di mana orang-orang memacu kendaraannya dengan cepat, apakah Anda bisa tidur dengan nyaman? Jika Anda tidak bisa tidur dengan nyaman karena Anda khawatir akan terjadi hal-hal buruk terhadap mobil yang Anda tumpangi, itu menunjukkan Anda tidak percaya pada pengemudi mobil.

Jika Anda percaya bahwa pengemudi mobil yang Anda tumpangi adalah supir yang baik, andal, dan sigap, Anda tidak akan merasa khawatir. Demikian pula dengan hidup ini (yang “dikemudikan” oleh Tuhan YME). Jika kita percaya bahwa Tuhan YME tidak akan pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya, maka kita tidak akan pernah merasa khawatir.

 

Persoalan 4:

Seorang team manager dihasut dan dibujuk atasannya yang (hendak) resign untuk “membakar kapal sendiri”. Atasannya tersebut mengirimkan data-data bawahan team manager ke perusahaan kompetitor. Beberapa bawahannya melaporkan bahwa mereka ditelepon oleh perusahaan kompetitor padahal mereka tidak pernah mengirimkan CV ke sana. Team manager akhirnya berkonsultasi dengan direksi, dan mendapatkan informasi yang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh atasannya.

AP Menjawab 4:

Pilihan yang diambil oleh team manager untuk tetap loyal dengan perusahaan tempatnya bekerja sudah sangat tepat. Mengkhianati perusahaan atau yang diistilahkan penanya sebagai “membakar kapal sendiri” dengan membocorkan data-data perusahaan ke kompetitor jelas perbuatan yang tercela.

Konsultasi yang dilakukan oleh penanya dengan direksi untuk meminta kejelasan informasi yang simpang siur juga merupakan langkah yang tepat. Selain mendapatkan informasi langsung dari sumbernya, konsultasi ini juga akan membangun kepercayaan (trust) dari kedua belah pihak, antara direksi dan team manager.

Leave a Reply

Your email address will not be published.